Artikel.news, London - Chelsea harus menelan pil pahit usai disanksi Pemerintah Inggris pada 10 Februari lalu. The Blues terkena imbas atas hukuman yang dijatuhi Pemerintah Inggris kepada pemilik Chelsea, Roman Abramovich.

Aset Abramovich dibekukan, termasuk Chelsea. Keputusan yang diambil pemerintah Inggris sendiri tak terlepas dari konflik Rusia dan Ukraina. 

Dilansir dari CNN International, Selasa (22/3/2022), Abramovich masuk dalam daftar tujuh oligarki Rusia (pebisnis kaya raya yang terkait politik) yang disanksi Pemerintah Inggris.

Akibat hal tersebut, dampak besar dialami Chelsea, termasuk dilarang melakukan aktivitas transfer serta biaya operasional dalam melakukan laga kandang maupun tandang dipangkas.

Kendati demikian, Chelsea nampaknya bukan satu-satunya klub yang akan menerima nasib malang disanksi Pemerintah Inggris. Kabar terkini, rival The Blues di liga, Manchester City juga berpotensi mengalami hal serupa.

Menurut laporan BBC, hal itu tak lepas karena pemilik The Citizens, Sheikh Mansour, baru-baru ini bertemu dengan Presiden Suriah, Bashar Al-Assad. Bashar Al-Assad sendiri merupakan sekutu dari Presiden Rusia, Vladimir Putin.

"Ini adalah keyakinan kuat Inggris bahwa - dengan tidak adanya perubahan perilaku oleh rezim Suriah - memperkuat hubungan merusak prospek perdamaian abadi dan inklusif di Suriah," kata Kantor Luar Negeri, Persemakmuran dan Pembangunan Inggris (FCDO) kepada Athletic.

Goal International mewartakan Al-Assad mengunjungi Uni Emirat Arab pada pekan lalu, untuk pertama kalinya sejak awal perang saudara di Suriah pecah pada 2011. Al-Assad duduk bersama sejumlah tokoh berpengaruh, termasuk Sheikh Mansour.

Dalam pertemuan tersebut, digambarkan bahwa Sheikh Mansour berpelukan dengan Al-Assad. Hal itu dianggap merusak prospek perdamaian abadi di Suriah. Lantas, akankah Manchester City bernasib serupa dengan Chelsea? Menarik dinantikan.