Rabu, 19 Januari 2022 - 22:24 WIB
Liana Jojua
Artikel.news, Georgia – Petarung wanita MMA, Liana Jojua, baru-baru ini dipecat UFC. Karena parasnya yang cantik dan badannya yang seksi, para netizen pun sepakat untuk mendorongnya menjadi bintang film porno.
Liana Jojua sendiri merupakan atlet MMA wanita asal Georgia, Amerika Serikat, yang telah resmi bergabung dengan UFC pada Maret 2019 lalu.
Namun sayang, kariernya di promotor MMA ternama di dunia itu tak bertahan lama. Pada akhir 2021 dia resmi menjadi salah satu petarung yang dipecat oleh UFC.
Sebelumnya UFC memang memutuskan untuk mendepak sejumlah petarungnya yang dinilai tak mampu menunjukkan perkembangan performa, sekaligus mengatasi kondisi finansial mereka.
Liana yang menjadi salah satu petarung yang kena PHK pun hanya mengalami satu kemenangan dan tiga kekalahan dalam empat duelnya.
Usai dipecat UFC, Liana Jojua mengaku dirinya mendapatkan beban psikologis. Salah satunya ialah mendapatkan ‘paksaan’ dari netizen yang menyuruhnya untuk banting stir menjadi bintang porno di situs dewasa Only Fans.
Sudah bukan menjadi rahasia umum, bahwa sebelumnya juga menjadi tren sejumlah petarung wanita memutuskan untuk juga bekerja di situs dewasa tersebut demi bertahan hidup.
Perempuan berusia 26 tahun ini pun mengungkapkan hal tersebut melalui wawancara terbarunya usai kontrak kerjanya dengan UFC telah berakhir.
“Para netizen pria menyuruh saya dan menuliskan ‘Pergi dan buat akun dengan foto-foto intim’. Saya bingung, saya sudah murah hati membagikan foto-foto saya di media sosial dan semuanya gratis,” kata Liana Jojua, dikutip dari Indosport.com, Rabu (19/1/2022), yang melansir RT Sports.
“Setelah kontrak saya dengan UFC berakhir, semua orang mengira bisa mengatakan ini kepada saya dengan mudah ‘Ayo, lanjutkan karier anda di bidang ini (Only Fans). Ini berarti, saya tak tahu melakukan hal lain yang akhirnya malah menjual tubuh sendiri."
“Saya juga paham mereka tak akan pernah menuliskannya kepada petarung laki-laki, karena untuk seorang pria melakukan hal tersebut rasanya tidak akan relevan." jelasnya.
Laporan | : | Cullank |
Editor | : | Ruslan Amrullah |