Jumat, 31 Desember 2021 - 16:56 WIB
Ilustrasi pedagang telur
Artikel.news, Jakarta - Menjelang akhir tahun tiba-tiba harga telur melonjak di sejumlah daerah di Indonesia. Menanggapi hal ini, pihak Kementerian Pertanian (Kementan), menyatakan bahwa Kenaikan harga tersebut imbas dinamika perayaan Natal dan Tahun Baru (Nataru) sehingga distribusi menjadi kurang lancar.
"Hari ini saya melihat seperti apa kesiapan-kesiapan peternak kita khususnya peternak petelur dan tiga haji bersama saya yang memiliki resort peternakan sampai satu juta ekor ayam mengatakan hasilnya per hari telur itu cukup melimpah," kata Menteri Pertanian Syahrul dalam siaran persnya, yang dilansir dari Medcom.id, Jumat (31/12/2021).
Karena itu, ia berkomitmen untuk memperbaiki hulu dan hilir peternakan ayam petelur demi mengurangi importasi pakan impor. Dengan pembenahan berbagai kebijakan di lapangan, ia yakin peternak Indonesia menjadi lebih tangguh dengan berbagai gejolak di pasaran.
"Ada yang terus kita harus benahi antara lain tentu saja bukan peternaknya saja yang baik bagaimana budi daya pakannya ternak harus dipersiapkan bahkan di hulu yang utamanya adalah hadir pertanian jagung, sehingga ke depan ini bisa terintegrasi, terkorporasi dalam satu sistem," jelas Mentan.
Syahrul pun memastikan produksi telur di tingkat peternak masih aman. Termasuk dalam menghadapi kebutuhan selama periode Nataru.
"Bapak Presiden minta kita betul-betul bisa memfasilitasi peternak dari hulu ke hilirnya. Bagaimana budi daya tetap dijaga, di-maintanance bahkan dikembangkan, pascanya harus dibuat sedemikian rupa dan kemudian mengindustrikannya, kalau memang sudah bisa masuk ke langkah itu dan tentu saja kita berharap pasarnya sudah ada," pungkas dia.
Berdasarkan data Pinsar Petelur Indonesia melalui Sistem Pemantauan Pasar dan Kebutuhan Pokok Kemendag, harga telur ayam berada di kisaran Rp30 ribu hingga Rp33 ribu per kilogram (Kg) pada Kamis, 30 Desember 2021.
Laporan | : | Fadli |
Editor | : | Ruslan Amrullah |