Sabtu, 25 Desember 2021 - 18:02 WIB
Artikel.news, Jakarta - Balapan Formula E di Jakarta akan digelar pada 4 Juni 2022 mendatang. Panitia menegaskan gelaran balap mobil listrik dunia ini tidak akan menggunakan APBD DKI Jakarta.
Ketua Organizing Committee Formula E Jakarta Ahmad Sahroni mengatakan, untuk pembangunan venue hingga sirkuit membutuhkan anggaran sekitar Rp100 miliar.
“Untuk pelaksanaan ini sendiri around (sekitar) Rp 100 miliar, itu untuk penyelenggaraan, persiapan segala macam,” jelas Sahroni, dilansir dari Kumparan.com, Sabtu (25/12/2021).
Namun, dari biaya pembangunan dan penyelenggaraan sebesar itu, dampak ekonominya sangat besar. Sahroni memperkirakan dampak ekonomi dari berbagai sektor mencapai Rp1,4 triliun.
“(Keuntungan ekonomi) sekitar 78 juta pounds, bisa sampai segitu, itu seluruhnya,” ujar Wakil Ketua Komisi III DPR itu.
Sahroni menegaskan, biaya pelaksanaan gelaran Formula E seluruhnya mengandalkan anggaran dari sponsor acara. Tidak ada yang menggunakan APBD DKI Jakarta.
“Yang perlu ditegaskan juga bahwa dalam pembangunan ini tidak ada dana APBD maupun PMD yang digunakan. Jadi semuanya hanya dari Jakpro dan sponsor,” tegas Sekjen IMI itu.
Sedangkan untuk biaya commitment fee sebesar Rp560 miliar dianggarkan dalam APBD DKI tahun 2019 dan tahun 2020. Dan itu sudah dibayarkan.
Pembangunan sirkuit dibangun secara permanen sehingga nanti setelah pagelaran Formula E berakhir, sirkuit ini bisa tetap digunakan untuk lokasi event balap lainnya.
“Paddock, stage, dan grand stand sifatnya semi permanen sehingga hanya perlu satu bulan saja untuk bongkar pasang, sedangkan track (dibangun) permanen sehingga dapat digunakan untuk berbagai event autosport sepanjang tahun,” pungkas Sahroni.
Laporan | : | Fadli |
Editor | : | Ruslan Amrullah |