Jumat, 17 Desember 2021 - 17:44 WIB
Tokoh kedokteran muslim yang berhasil menemukan penyakit cacar bernama Al Razi. Ia terlahir dengan nama Abu Bakar Muhammad ibn Zakariya pada 250 H/854 M di wilayah Ray, Teheran, Iran.
Artikel.news, Jakarta - Tokoh kedokteran muslim yang berhasil menemukan penyakit cacar bernama Al Razi. Ia terlahir dengan nama Abu Bakar Muhammad ibn Zakariya pada 250 H/854 M di wilayah Ray, Teheran, Iran.
Salah satu sumbangsih terbesar dokter muslim ini bagi dunia kesehatan dan kedokteran adalah diagnosisnya seputar penyakit cacar berikut dengan pengobatannya.
Dilansir dari Detik.com, Jumat (17/12/2021), yang mengutip Riwayat Wabah dan Taun dalam Sejarah Islam: Penyebab, Cara Menghadapi, dan Hikmah Pandemi oleh Jalaluddin as-Suyuthi, Al Razi berhasil mengungkap fakta penyakit ini didasarkan dari sejumlah eksperimen yang pernah dilakukannya.
Al Razi juga pernah menerbitkan buku Al Judari wal Hasbah (cacar dan campak). Buku ini disebut-sebut sebagai buku pertama yang membahas dengan detail tentang cacar dan campak. Selain itu, diulas pula perbedaan di antara kedua penyakit kulit tersebut.
"Risalah Al Razi dianggap paling utama dalam membedakan antara penyakit cacar dan campak. Dia adalah orang pertama yang menjelaskan perbedaan keduanya dengan teliti," tulis buku tersebut.
Bukti pentingnya pemikiran dan ide Al Razi, bukunya tersebut bahkan diterjemahkan ke dalam berbagai bahasa Eropa, terutama bahasa Latin. Sebab itu pula, Al Razi memiliki nama khusus yang dikenal di dunia Barat yaitu Razhes.
Sebelum menjadi dokter, tokoh ilmuwan muslim ini sebenarnya adalah seorang ahli kimia. Latar belakangnya inilah yang membantu Al Razi dalam menyusun komposisi pengobatan hingga mengungkap segala jenis penyakit.
Tidak sampai di situ, melansir buku 99 Fakta Unik dan Ajaib Dalam Islam karya Jaka Perdana Putra, keahliannya di bidang kimia membawanya berhasil mengembangkan obat-obatan yang berasal dari bahan merkuri.
Sekaligus membuat obat yang dikenal sebagai alkohol untuk disinfektan. Alkohol ini dibuat dari penetesan zat tepung dan gula yang diragi.
Pemikiran-pemikirannya kemudian dituangkan dalam mahakarya yang berjudul Al-Hawi Fi Altibb (The Comprehensive Book on Medicine). Karya ini sekarang dijadikan referensi oleh para dokter dan buku terpenting dalam bidang kedokteran.
Isi dari buku ini mencakup ensiklopedia ilmu kedokteran mulai dari semua penyakit yang ada di seluruh tubuh manusia lengkap dengan cara pengobatannya, hingga pada bagian pencegahan sebelum munculnya penyakit-penyakit tersebut.
Selain itu, dalam bukunya tersebut, Al Razi menekankan pentingnya penggunaan alkohol sebagai antiseptik sebelum, selama, dan setelah operasi. Luka yang bersih memiliki peran penting dalam keberhasilan operasi.
Ide-ide gemilang Al Razi bisa dibilang dapat disaingi dengan dokter muslim Ibnu Sina. Bahkan, setiap tanggal 27 Agustus di Iran, mereka memiliki hari khusus bernama Razi Day atau Pharmacy Day yang ditujukan untuk memperingati tokoh kedokteran muslim yang berhasil menemukan penyakit cacar ini.
Laporan | : | Supri |
Editor | : | Ruslan Amrullah |