Senin, 18 Oktober 2021 - 17:51 WIB
Artikel.news, Jakarta - Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Zainudin Amali dan Lembaga Anti Doping Indonesia (LADI) menyampaikan permohonan maaf karena bendera merah putih tak bisa dikibarkan saat Indonesia menjadi juara Piala Thomas 2020 di Aarhus, Denmark, pada Minggu (17/10/2021) malam.
Indonesia tidak boleh mengibarkan benderanya di event olahraga internasional karena mendapat sanksi dari Badan Anti-Doping Dunia (WADA) kepada LADI.
WADA memberikan sanksi kepada LADI bersama Thailand dan Korea Selatan karena dianggap gagal memenuhi target tes doping tahunan.
Dilansir dari Liputan6.com, Senin (18/10/2021), sanksi dari WADA membuat Indonesia tak bisa memakai bendera Merah Putih di ajang olahraga internasional. Seperti yang dialami Rusia pada Olimpiade 2020.
Dampak sanksi WADA yang diberikan awal Oktober 2021 ini langsung terlihat di final Thomas Cup 2020. Saat Indonesia menjadi juara, yang dikibarkan bendera Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PBSI) dan bukannya bendera Merah Putih.
Tak bisanya bendera Merah Putih berkibar saat Indonesia juara Thomas Cup 2020 membuat geram masyarakat. Di media sosial banyak yang kecewa dengan kejadian ini.
Sekretaris LADI Dessy Rosmelita langsung merespons dengan menyampaikan permintaan maaf karena adanya sanksi WADA membuat Indonesia tidak bisa mengibarkan bendera merah putih saat Indonesia juara Piala Thomas.
“Kami meminta maaf kepada Presiden RI Joko Widodo, masyarakat Indonesia, dan stakeholder olahraga Indonesia. Kami akan berkordinasi dengan Pak Okto agar hal-hal spesifik yang sempat dibahas dalam rapat tadi bisa ditindaklanjuti sehingga mempercepat langkah-langkah pembebasan saksi sanksi dan menjadi patuh terhadap aturan WADA,” kata Dessy dalam jumpa pers virtual usai pertemuan dengan Menpora Zainudin Amali, Senin (18/10/2021).
Menpora Zainudin Amali juga meminta maaf atas kejadian memalukan tersebut. "Saya kira saya juga mohon maaf. Saya meminta maaf karena kita semua jadi tidak enak, seharusnya kita menikmati kembali juara Piala Thomas. Kenikmatan itu berkurang karena Merah Putih tak bisa dikibarkan," kata Amali.
Dalam pertemuan antara menpora dengan para stakeholder, diputuskan dibentuknya tim percepatan pencabutan sanksi dari WADA. Ketua Ketua Komite Olahraga Indonesia (KOI) Raja Sapta Oktohari yang ditunjuk memimpin tim percepatan.
Usai ditunjuk, Okto langsung memetakan solusi yang dapat ditempuh. Ia menargetkan Tim Kerja Percepatan Penyelesaian Sanksi WADA dapat menghimpun semua data dan permasalahan LADI dalam satu bulan ke depan, sembari mulai melakukan pendekatan-pendekatan eksternal ke Komite Olimpiade Internasional (IOC) hingga membantu memfasilitasi komunikasi LADI dengan WADA.
Laporan | : | Fadli |
Editor | : | Ruslan Amrullah |