Senin, 04 Oktober 2021 - 12:19 WIB
Atlet asal Sulawesi Selatan Sri Eviyanti berhasil meraih medali emas di cabang olahraga (cabor) Muaythai di PON XX Papua.
Artikel.news, Jayapura - Atlet asal Sulawesi Selatan Sri Eviyanti berhasil meraih medali emas di cabang olahraga (cabor) Muaythai di PON XX Papua.
Sri Eviyanti memastikan emas pertama untuk Sulsel di kelas 45 kg, setelah mengalahkan Irsalina dari Aceh, pada pertandingan yang berlangsung di GOR STT GIDI, Jayapura, Minggu (3/10/2021).
Di balik prestasinya, ternyata Sri Eviyanti menyimpan kisah sedih yang selama ini ditutupinya.
Informasi yang diperoleh dari pelatih Hasbullah, Sri Eviyanti adalah atlet asal Kabupaten Bantaeng. Dia adalah anak kedua dari tiga bersaudara. Ayah Sri sudah lama meninggal dunia.
Setiap hari Sri membantu ibunya menjual gorengan untuk mencukupi kebutuhan hidup sehari-hari. Sementara kakak Sri menjual ikan di pasar.
"Adiknya sakit-sakitan sehingga harus sering berobat," ungkap Hasbullah dikutip dari SuaraSulsel.id, Senin (4/10/2021).
Menurut Hasbullah, untuk sampai ke Makassar, terkadang Sri harus meminjam uang. Demi mewujudkan mimpinya mendapatkan emas PON Papua.
Tidak hanya itu, Sri Eviyanti juga disebut batal melanjutkan pendidikan di salah satu perguruan tinggi negeri di Kota Makassar. Meski dinyatakan lulus bebas tes.
"Karena tidak sanggup membayar uang kuliah dan biaya hidup di Makassar," kata Hasbullah.
Hasbullah berharap pemerintah daerah dapat memperhatikan Sri Eviyanti yang telah mengharumkan nama daerah.
"Kalau bisa diangkat jadi PNS dan dibelikan rumah," ungkap Hasbullah.
Hasbullah mengatakan kondisi keluarga Sri Eviyanti di Bantaeng sangat memprihatinkan. Rumah yang ditempati sudah sangat tua. Tiangnya sudah bergoyang-goyang.
"Kalau tidak percaya silahkan lihat langsung ke lokasi," katanya.
Keberhasilan Sri mendapatkan emas juga membuat pelatih Hasbullah bangga sekaligus sedih. Karena sebelum berangkat ke Papua, Sri Eviyanti disebut dianggap sepele.
Kemenangan Sri, kata Hasbullah, telah membayar lunas semua anggapan buruk terhadap muaythai Bantaeng.
"Na Paenteng Sirikku," kata Hasbullah dalam bahasa Makassar.
Laporan | : | Jannah |
Editor | : | Ruslan Amrullah |