Selasa, 07 September 2021 - 17:54 WIB
Artikel.news, Jakarta - Shang-Chi and The Legend of the Ten Rings resmi tayang di bioskop Amerika Serikat sejak 3 September 2021. Respon terhadap fim ini ternyata sangat bagus. Dalam empat hari penayangannya, film superhero Asia pertama MCU ini sudah mengantongi lebih dari Rp1 triliun.
Untuk pertama kalinya di masa pandemi Covid-19 ini, Disney dan Marvel memutuskan untuk menayangkan film mereka di bioskop saja tanpa berbarengan dengan Disney+. Hasilnya luar biasa untuk Shang-Chi.
Tayang perdana pada 3 September 2021 dengan screening spesial 1 hari sebelumnya, Shang-Chi diperkirakan mengantongi 75 juta dolar AS atau sekitar Rp1,068 triliun.
Angka ini diramalkan akan semakin meningkat sampai akhir pekan usai. Variety menulis pendapatan Shang-Chi di empat hari debutnya di bioskop bisa mencapai 85 juta dolar AS atau setara Rp1,2 triliun.
Dilansir dari Detik.com, Selasa (7/9/2021), sepanjang penayangannya pada Jumat (3/9/2021) saja, Shang-Chi and The Legend of the Ten Rings sudah mengantongi 29,6 juta dolar (sekitar Rp 421 miliar) dari total 4.300 bioskop. Beberapa yang lain meramalkan bahwa pendapatan Shang-Chi bisa saja meroket hingga maksimal 86 juta dolar selama empat hari penayangan ini.
Dengan pendapatan ini, Shang-Chi bisa jadi akan memecahkan rekor pendapatan baru sepanjang akhir pekan Hari Buruh di Amerika sejak 2007. Rekor ini dipegang oleh film Halloween (2007) yang meraup pendapatan di box office senilai USD 30,6 juta kala itu.
Penghasilan Shang-Chi ini meski begitu masih di bawah pendapatan Black Widow yang saat itu ditayangkan berbarengan di bioskop dan Disney+. Pendapat Black Widow dari bioskop dan Disney+ apabila diakumulasi mencapai 140 juta dolar di pekan pertama penayangannya.
Shang-Chi and The Legends of the Ten Rings diperankan oleh aktor Simu Liu sebagai Shang-Chi, beradu akting dengan aktor Asia kawakan Tony Leung sebagai Wenwu atau The Mandarin. Mandarin adalah supervillain di MCU fase 4 yang kemunculannya sudah diramalkan sejak awal MCU dimulai.
Dalam sebuah wawancara, Tony Leung menjelaskan pendalaman karakternya sebagai Mandarin. Tony Leung ingin menampilkan sesuatu yang berbeda dari sosok supervillain di Marvel Cinematic Universe tersebut.
"Aku berusaha menciptakan karakter ini dari sudut pandang dia sebagai manusia karena aku tidak ingin terlalu fokus menjadi seorang villain. Semua orang tahu dia villain jadi aku berusaha untuk menggali hatinya. Kenapa dia jadi orang seperti ini? Kurasa itu karena dia tumbuh besar tanpa ada harga diri," kisah Tony Leung.
"Dia lemah, ayahnya tidak memperhatikannya, juga ada kekerasaan dalam keluarganya. Hingga akhirnya dia dapat kekuatan dan dia pikir punya kekuatan super berarti harga diri yang lebih. Tapi terkadang, harga diri yang ekstrem berubah jadi narsisisme," sambungnya.
Ia menambahkan lagi, seorang narsisis tidak mendengarkan apa kata orang lain dan ditambah apa yang terjadi di dalam film, Wenwu akhirnya menumpahkan amarahnya ke semua orang. Ini adalah gangguan kepribadian anti-sosial, dan itulah alasan kenapa dia jadi supervillain.
Laporan | : | Jannah |
Editor | : | Ruslan Amrullah |