Kamis, 26 Agustus 2021 - 16:33 WIB
Ketua MWA Unhas Komjen (purn) Syafruddin
Artikel.news, Makassar - Sebanyak delapan bakal calon Rektor Unhas telah mendaftarkan diri kepada panitia pemilihan, dan dinyatakan telah memenuhi syarat. Nantinya, para calon rektor ini akan dipilih oleh Majelis Wali Amanat (MWA) yang terdiri dari 18 orang.
Kedelapan bakal calon itu adalah Prof Dr Armin Arsyad MSi (Dekan FISIP Unhas), Prof dr Budu SpM(K) MMedEd PhD (Dekan Fakultas Kedokteran Unhas), Prof dr Abdul Kadir PhD SpTHT-KL(K) MARS (Dirjen Pelayanan Kesehatan Kementerian Kesehatan RI sekaligus Guru Besar Fakultas Kedokteran Unhas), Prof Dr Farida Patittingi SH MHum (Dekan Fakultas Hukum Unhas).
Prof Dr Ir Jamaluddin Jompa MSc (Dekan Sekolah Pascasarjana Unhas), Prof Dr Indriyanti Sudirman SE MSi (Sekretaris MWA sekaligus Guru Besar Fakultas Ekonomi dan Bisnis Unhas), Prof Dr Ir Muhammad Restu MP (Wakil Rektor Bidang Akademik sekaligus Guru Besar Fakultas Kehutanan Unhas), serta Prof Ir Sumbangan Baja MPhil PhD (Wakil Rektor Bidang Perencanaan Keuangan dan Infrastruktur sekaligus Guru Besar Fakultas Pertanian Unhas).
Ketua MWA Unhas, Komjen (purn) Syafruddin, mengatakan, pihaknya sudah mendapatkan laporan dari panitia pemilihan terkait para bakal calon yang telah mendaftar. Ke semua bakal calon tersebut dinyatakan memenuhi syarat.
"Sesuai aturan, itu sudah memenuhi syarat. Informasi yang saya dapat, panitia melaporkan (secara) real time, setiap hari, bahkan setiap momen pendaftaran calon sampai selesai," kata Syafruddin dalam siaran persnya, dilansir dari Tribun-timru.com, Kamis (26/8/2021).
Pendaftaran calon Rektor Unhas telah dibuka sejak, Senin (2/8/2021) dan akan berakhir pada Jumat (27/8/2021).
Syafruddin menyebut para bakal calon adalah orang hebat dan akan diberikan ruang seluas-luasnya untuk bersaing memperbutkan kursi "01 Kampus Jaket Merah".
"Tentang para calon kita tahulah. Namanya guru besar, pasti orang-orang hebat. Kami wali amanat, senat akademik, rektorat sepakat bahwa pemilihan rektor sekarang ini akan kita laksanakan secara terbuka. Siapa pun yang mendaftar akan kita berikan ruang seluas-luasnya untuk bersaing secara sehat," jelas mantan Wakapolri ini.
Kedelapan bakal calon yang seluruhnya adalah guru besar masih akan mengikuti serangkaian proses penjang hingga pada proses pemilihan calon Rektor Unhas oleh Senat Akademik Unhas.
Pada 28 Oktober 2021, MWA akan menetapkan bakal calon rektor. Lalu, pada 1 November 2021 hingga 27 Desember 2021, akan dilakukan pemilihan calon rektor oleh senat akademik.
Hasilnya akan mengerucut pada tiga nama berdasarkan perolehan suara terbanyak. Hasil pemilihan selanjutnya akan diserahkan kepada MWA pada 31 Desember 2021.
Tahap akhir ada pada tanggal 27 Januari 2021, MWA akan memilih dan menetapkan Rektor Unhas periode tahun 2022 hingga 2026.
Siapa saja anggota MWA sekaligus penentu Rektor Unhas pengganti Prof Dr Dwia Aries Tina Pulubuhu MA?
Di dalam MWA Unhas periode tahun 2019 hingga 2023, ada 18 nama dari empat unsur.
Unsur ex-officio, yakni Mendikbudristek, Gubernur Sulsel, Rektor Unhas, Ketua Senat Akademik, Ketua Ikatan Alumni (IKA) Unhas.
Unsur masyarakat, yakni Komjen Pol (Purn) Syafruddin, Chairul Tanjung, dan Sofjan Wanandi.
Unsur dosen, yakni Prof Indriyanti Sudirman, Prof Irawan Yusuf, Prof Ambo Ala, Dr Muhammad Altin Massinai, Prof Syamsul Bachri, Prof Niartiningsih, Prof Bahruddin Thalib, Prof Syamsul Bachri.
Unsur tenaga kependidikan, yakni Ernawati Rifai SE MM sekaligus Kepala Biro Akademik Unhas dan Drs Johanis Sattu sekaligus Kabag Anggaran Masyarakat Unhas.
Syafruddin pemimpin majelis wali amanat menjamin proses pemilihan akan berlangsung secara demokratis dan berpegang pada statuta.
"Jadi kita pakemnya statuta karena peraturan pemerintah. Kita berpegang ke situ. Serangkaian proses telah berjalan sesuai dengan statuta," ujar mantan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi RI ini.
Syafruddin menyebut statuta sebagai pakem tertulis, namun ada pula pakem tak tertulis.
"Ada pakem tak tertulis bahwa kita ingin Rektor Unhas terpilih secara demokratis, terbuka dan sehat. Apalagi secara kita di zaman Covid-19, perlu kesehatan. Bukan hanya kesehatan fisik, tapi (juga) kesehatan pikiran, naluri, kesehatan hati," kata dia.
Syafruddin juga menjamin proses pemilihan bebas intervensi dan bahkan itu telah disampaikan kepada sejumlah pihak terkait.
"Tidak ada intervensi dari pihak mana pun. Saya sudah sampaikan kepada calon, pemimpin-pemimpin formal, pemimpin-pemimpin informal di Sulawesi Selatan dan Jakarta. Saya sudah me-warning, mengingatkan, memberi masukan, kita beri kesempatan seluas-luasnya siapa pun terpilih," ujarnya menjelaskan.
Laporan | : | Jannah |
Editor | : | Ruslan Amrullah |