Sabtu, 24 Juli 2021 - 19:37 WIB
Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Oelpuah di Kupang, Nusa Tenggara Timur.
Artikel.news, Jakarta - Sunseap Group Singapura akan membangun pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) terapung dan sistem penyimpanan energi terbesar di dunia.
Pembangkit dengan sistem fotovoltaik terapung ini diproyeksi bisa memiliki kapasitas 2,2 gigawatt-peak (GWp) yang terletak di Waduk Duriangkang, Batam, seluas 1.600 hektare (ha).
Sumber pendanaan akan didapatkan dari utang bank dan kocek Sunseap. Pembangunan dimulai pada 2022 dan rencananya selesai pada 2024.
Sunseap juga telah menandatangani nota kesepahaman dengan Badan Pengusaha (BP) Batam untuk proyek tersebut.
"Proyek ini penting untuk meningkatkan kemampuan dalam proyek penyimpanan energi dan surya dalam skala besar," kata pendiri dan kepala eksekutif Sunseap Frank Phuan dikutip dari detik.com,(24/7/2021).
Phuan mengatakan, PLTS terapung ini akan membantu mengatasi kendala lahan yang terbatas di kota-kota Asia Tenggara yang ingin memanfaatkan energi terbarukan.
Sunseap Group merupakan operator sistem energi surya di Singapura. Lebih dari 2.000 MegaWatt-peak (MWp) dan sejumlah proyek energi surya di seluruh Asia.
Pada Maret lalu, Sunseap juga telah merampungkan sistem fotovoltaik terapung 5MWp di lepas pantai Singapura di sepanjang Selat Johor.
Sunseap menyebut energi yang dihasilkan ini akan menjadi cadangan sebagai pemasok energi surya non intermiten, sebagian lagi akan dikonsumsi di Batam.
Lalu sebagian berpotensi diekspor ke Singapura melalui kabel bawah laut. Batam saat ini memiliki total kapasitas pembangkit listrik 540 MW dari pembangkit gas, uap, dan diesel.
Ketua BP Batam Muhammad Rudi mengatakan investasi Sunseap ini akan menjadi sentimen positif untuk industri di Batam yang sedang berupaya mengurangi jejak karbon dari kegiatan operasional mereka.
Laporan | : | Jannah |
Editor | : | Ruslan Amrullah |