Selasa, 15 Juni 2021 - 16:31 WIB
Almarhum Markis Kido
Artikel.news, Jakarta - Legenda bulutangkis Indonesia yang meninggal pada Senin (14/6/2021) malam, Markis Kido, dimakamkan dalam satu liang lahad dengan almarhum Ayahnya, Djumharbey Anwar, di Taman Pemakaman Umum (TPU) Kebon Nanas, Jakarta Timur, Selasa (15/6/2021) siang.
Istri dari Markis Kido, Richa Sari Pawestri, mengungkapkan ucapan dan perlakuan terakhir sang suami sebelum meninggal dunia.
"Senin itu dia bilang laporan mau main 'Bun aku jalan olahraga ya' saya bilang 'iya nggak apa-apa' kan dia biasa main di hari Senin," ujar sang istri ditemui di TPU Kebon Nanas, dikutip dari Insertlive, Jakarta, Selasa (15/6).
Markis Kido bahkan sempat mengunggah video sang anak di grup WhatsApp keluarga satu jam setengah sebelum kabar kepergiannya.
"Sebelum meninggal dia masih minta video anak-anak dia bahkan set6 sore kirim video anaknya ke grup keluarga dan jam 7 itu dikabarin," ujar Richa.
Tak hanya itu, Markis Kido bahkan berujar pada sang istri bahwa dirinya berencana untuk berhenti bermain bulutangkis.
"2 hari yang lalu dia bilang 'aku kayaknya nggak mau main lagi' saya bilang yaudah nggak apa-apa. Dia itu luar biasa deh. Nggak pernah kelayapan yang penting harus sama keluarga," tuturnya.
Menurut keterangan dokter, penyebab kepergian sang legenda bulutangkis Indonesia tersebut akibat henti jantung.
Adik kandung Markis Kido, Bona Septano, mengatakan kakaknya sempat dilarang sang ibu, Zul Asteria, pergi main bulutangkis sebelum meninggal pada Senin (14/6) malam.
Bona mengatakan, beberapa hari sebelum meninggal Kido mengaku sempat tidak enak badan akibat tekanan darah tinggi yang sudah lama diidapnya.
"Beberapa hari sebelumnya memang agak tidak enak badan, tapi masih normal saja karena Uda (Kido) tensinya memang tinggi dan rutin minum obat setiap Jumat," ujar Bona dikutip dari Antara.
Kepergian Kido membuat keluarga peraih medali emas Olimpiade 2008 itu sangat terpukul. Bona mengatakan Kido merupakan sosok yang penting dalam keluarganya.
"Dia sosok yang menggantikan ayah, bertanggung jawab sama keluarga. Dia sangat sayang ke anggota keluarga, selalu memikirkan adik-adiknya, dan Mama. Dia sosok yg luar biasa. Sebelumnya juga tidak ada firasat sama sekali," kata Bona.
Laporan | : | Fadli |
Editor | : | Ruslan Amrullah |