Jumat, 16 April 2021 - 15:50 WIB
Ilustrasi mobil listrik
Artikel.news, Makassar - Bisnis smartphone Huawei saat ini tengah lesu karena blacklist oleh Amerika Serikat. Data IDC menyebutkan, Total pengiriman ponsel Huawei di pasar global pun anjlok pada kuartal IV-2020.
Saat bisnis smartphone-nya lesu, Huawei agaknya mencari peluang baru untuk melebarkan bisnisnya di luar bisnis smartphone. Kini, vendor smartphone asal China itu memantapkan diri untuk masuk ke industri mobil listrik.
Huawei dilaporkan akan menginvestasikan dana sekitar satu miliar dolar AS (sekitar Rp14,5 triliun) untuk mengembangkan kendaraan listrik dan teknologi self-driving.
"Kami akan menginvestasikan lebih dari 1 miliar dollar AS dalam pengembangan komponen mobil tahun ini," ungkap Chairman Huawei, Eric Xu. dilansir dari Kompas.com, Jumat (16/4/2021).
Potensi pangsa pasar mobil di China agaknya menjadi salah satu hal yang mendorong Huawei akhirnya ikut terjun mengembangkan bisnis otomotif.
Menurut Xu, ada 30 juta mobil yang terjual di China setiap tahunnya dan jumlah ini terus bertambah. "Bahkan jika kami tidak memanfaatkan pasar di luar China, jika kami dapat memperoleh rata-rata 10.000 yuan dari setiap mobil yang dijual di China, itu sudah menjadi bisnis yang sangat besar untuk Huawei," kata Xu.
Huawei juga mengonfirmasi akan menjalin kemitraan dengan tiga produsen mobil untuk mewujudkan bisnis mobil listrik tersebut. Ketiga produsen tersebut ialah BAIC Group, Chongqing Changan Automobile Co, dan Guangzhou Automobile Group Co.
Nantinya, mobil listrik yang diluncurkan dari hasil kemitraan ini akan membawa nama Huawei sebagai sub-mereknya. Selain itu, untuk teknologi self-driving, Huawei mengklaim bahwa teknologi perusahaannya sudah melampaui teknologi yang ada pada mobil listrik pabrikan Tesla.
Huawei mengklaim mobil listrik yang menggunakan teknologi self-driving milik perusahaan bisa melaju hingga lebih dari 1.000 km tanpa bantuan manusia, sebagaimana dihimpun KompasTekno dari GizmoChina, Kamis (15/4/2021).
Vendor smartphone bikin mobil Bukan hanya Huawei, vendor smartphone Xiaomi dan Apple juga lebih dahulu mengumumkan kesiapannya masuk ke industri mobil listrik.
Pada akhir Maret lalu, Xiaomi juga telah telah menargetkan investasi ebesar 10 miliar Yuan atau sekitar Rp22 triliun (kurs Rp 2.000) untuk anak perusahaan barunya yang mengembangkan mobil listrik pintar.
Menurut rumor, mobil listrik Xiaomi kemungkinan akan diperkenalkan sekitar 2023 mendatang. Nantinya, mobil listrik tersebut akan terhubung dengan perangkat ekosistem Xiaomi lainnya.
Sedangkan Apple sudah lebih dahulu diketahui berencana merilis mobil otonomnya sendiri pada tahun 2024 mendatang. Desas-desus terkait pengembangan mobil otonom Apple sejatinya sudah terdengar lama.
Inisiasi awal proyek ini yang disebut Project Titan, dimulai sejak 2014. Kini industri menyebut mobil otonom itu dengan Apple Car, walau nama tersebut belum resmi. Dengan masuknya Huawei, Xiaomi, dan Apple ke bisnis mobil pintar, bisa dipastikan bahwa ketiganya akan menjadi pesaing baru perusahaan mobil listrik arahan Elon Musk, Tesla.
Laporan | : | Supriadi |
Editor | : | Ruslan Amrullah |