Senin, 03 Februari 2025 - 20:47 WIB
Nilai tukar Rupiah terhadap Dolar AS di Google RP 8.170 (foto: Tangkapan layar Google)
artikel.news - Baru-baru ini Google Search membuat heboh dan bingung warga Indonesia. Pasalnya Google Search menampilkan informasi nilai tukar 1 dolar AS ke rupiah secara tidak akurat, menunjukkan angka Rp8.170,65. Padahal, berdasarkan data dari situs konversi mata uang yang lebih terpercaya seperti XE.com, nilai tukar yang sebenarnya berada di kisaran Rp16.304,69.
Menanggapi hal ini, Google Indonesia menyatakan bahwa data nilai tukar yang ditampilkan di mesin pencari berasal dari penyedia pihak ketiga. Ketika kesalahan ini terdeteksi, mereka segera menghubungi penyedia data untuk melakukan perbaikan secepat mungkin.
Google juga menegaskan bahwa mereka tidak dapat menjamin keakuratan informasi nilai tukar yang ditampilkan dan menyarankan pengguna untuk memverifikasi nilai tukar melalui sumber resmi sebelum melakukan transaksi.
Akibat dari kesalahan ini, Google Search kini tidak lagi secara otomatis menampilkan nilai tukar mata uang dalam hasil pencarian.
Sebagai gantinya, pengguna akan diberikan daftar situs atau aplikasi yang menyediakan informasi nilai tukar, seperti Bloomberg, Reuters, Bank Indonesia, atau lembaga perbankan besar lainnya.
Pratama Persadha, Chairman Lembaga Riset Keamanan Siber CISSReC, menilai bahwa Google tidak bisa terus-menerus menyalahkan pihak ketiga setiap kali terjadi kesalahan informasi.
Menurutnya, Google seharusnya lebih bertanggung jawab dalam menyaring dan memverifikasi data, terutama yang berkaitan dengan ekonomi, agar tidak menyesatkan pengguna.
Ia juga menyoroti bahwa proses perbaikan yang dilakukan Google terhadap kesalahan ini tergolong lambat, padahal banyak orang di seluruh dunia mengandalkan layanan Google sebagai sumber utama informasi.
Berdasarkan informasi dari Google Finance, data kurs mata uang global yang digunakan Google berasal dari perusahaan keuangan Morningstar.
Meskipun bekerja sama dengan penyedia data tersebut, Google tetap menyatakan bahwa mereka tidak menjamin keakuratan nilai tukar mata uang asing.
Kesalahan ini menimbulkan kekhawatiran akan kemungkinan manipulasi atau penyalahgunaan sistem akibat peretasan.
"Meskipun sistem keamanan Google sangat canggih, bukan tidak mungkin terjadi upaya peretasan atau penyusupan oleh aktor jahat yang berusaha mengacaukan informasi finansial," kata Pratama dalam keterangan resminya, Sabtu (1/2/2025).
Oleh karena itu, para pengguna disarankan untuk tidak hanya bergantung pada Google dalam memperoleh informasi nilai tukar, tetapi juga merujuk ke sumber resmi seperti Bank Indonesia atau lembaga keuangan terkemuka lainnya.
Agar menghindari kesalah informasi seperti ini, masyarakat disarankkan untuk ktidak hanya mengandalkan Google sebagai satu-satunya referensi nilai tukar.
"Ada baiknya untuk mengecek kurs rupiah dari sumber resmi seperti Bank Indonesia, lembaga keuangan besar, atau layanan keuangan terpercaya lainnya untuk memberikan gambaran yang lebih akurat dan dapat diandalkan," pungkas Pratama.
Menanggapi masalah nilai tukar rupiah ini, Google pun langsung memberikan klarifikasi. “Kami menyadari adanya masalah mempengaruhi informasi nilai tukar Rupiah (IDR) di Google Search. Data konversi mata uang berasal dari sumber pihak ketiga,” tulis Google, Sabtu (1/2/2025).
Lebih lanjut, Google mengatakan, “ketika mengetahui ketidakakuratan, kami menghubungi penyedia data untuk memperbaiki kesalahan secepat mungkin.”
Namun, hingga kini belum ada kepastian kapan kesalahan kurs 1 USD ke IDR ini akan diatasi sepenuhnya atau kembali normal.
Laporan | : | Rahma |
Editor | : | Ruslan Amrullah |