Senin, 24 Maret 2025 - 22:19 WIB
Asisten II Setdako Parepare, A Ardian Asyraq mewakili Pemerintah Kota Parepare dan Wali Kota Tasming Hamid menerima aspirasi mahasiswa yang tergabung dalam HIPMI Pare di depan pintu gerbang Kantor Wali Kota Parepare, Senin (24/3/2025).
Artikel.news, Parepare -- Asisten II Setdako Parepare, A Ardian Asyraq mewakili Pemerintah Kota Parepare dan Wali Kota Tasming Hamid menerima aspirasi mahasiswa yang tergabung dalam HIPMI Pare di depan pintu gerbang Kantor Wali Kota Parepare, Senin (24/3/2025).
Di hadapan para mahasiswa, Ardian menjawab lugas dan diplomatis empat poin yang mereka aspirasikan.
Ardian menegaskan, semua aspirasi mahasiswa menjadi atensi Pemkot khususnya oleh Wali Kota Tasming Hamid dan Wakil Wali Kota Hermanto.
"Insya Allah, jangan mi ki khawatir, semangat memperjuangkan aspirasi adik-adik mahasiswa sama juga dengan semangat Pemerintah Kota. Pemerintah Kota sangat mengapresiasi penyampaian aspirasi ini. Pemerintah Kota tidak alergi terhadap kritik dari adik-adik mahasiswa, kami siap menerima," tegas Ardian.
Ardian mengemukakan, Pemkot selalu membuka ruang berdiskusi kepada siapa saja yang ingin menyampaikan aspirasinya, termasuk mahasiswa.
"Kalau perlu audiens. Kita diskusi apa yang menjadi masukan adik-adik mahasiswa. Akan kami tampung semua dan kami siap tindak lanjuti. Bapak Wali Kota siap menerima, supaya diskusi lebih enak, dialog lebih enak. Apa yang menjadi aspirasi adik-adik bisa disampaikan secara terbuka, dihadiri oleh stakeholder, para Kepala SKPD," pinta Ardian.
Empat poin yang diaspirasikan mahasiswa itu, antara lain, pertama terkait infrastruktur jalan pada beberapa ruas jalan di Parepare kondisinya rusak berlubang.
Ardian menjawab, bahwa tidak hanya Parepare, saat ini hampir semua daerah mengalami pemotongan anggaran khususnya Dana Alokasi Khusus (DAK) untuk pembangunan infrastruktur jalan.
"Yang seharusnya kita terima Rp21 miliar oleh Pemerintah Pusat dinolkan. Kemudian Dana Alokasi Umum (DAU) peruntukan untuk infrastruktur jalan yang Rp7 miliar juga dinolkan oleh Pemerintah Pusat. Kondisi inilah yang kemudian oleh Pemerintah Kota mengambil kebijakan efisiensi terhadap kegiatan-kegiatan yang ada pada Pemerintah Kota khususnya perjalanan dinas," ungkap Ardian.
Ardian mengulas, tujuan efisiensi ini adalah agar anggaran-anggaran hasil efisiensi tersebut, bukan dipotong tapi direalokasikan untuk pelayanan publik termasuk untuk perbaikan infrastruktur jalan.
Kemudian aspirasi kedua soal beasiswa. Ardian menekankan, beasiswa masuk dalam program prioritas Wali Kota yakni beasiswa bagi mahasiswa berprestasi dan kurang mampu.
Ardian meyakinkan, pemberian beasiswa ini ada rambu-rambu yang mengatur jadi nomenklatur itu tidak serta merta diberikan. Saat ini Pemkot sementara mengkonsultasikan ke BPKP dan auditor berkompeten untuk memastikan layak tidaknya penerima beasiswa.
Kemudian aspirasi ketiga, terkait pemberantasan korupsi. Ardian kembali menekankan bahwa pemberantasan korupsi juga masuk dalam program prioritas Wali Kota.
"Jadi bisa dilihat ada 18 program prioritas, beasiswa itu ada pada poin kelima, dan pemberantasan korupsi poin 14," ujar Ardian.
Karena itu, Ardian meminta kepada mahasiswa agar memberi kesempatan kepada Pemkot untuk menyusun program dan kegiatan yang benar-benar berorientasi untuk kepentingan publik.
"Jadi apa yang adik-adik sampaikan sudah dipikirkan oleh pemerintah. Pemerintah selalu hadir dan siap menerima aspirasi, dan mohon kami juga didengarkan," tandas Ardian.
Laporan | : | Risal |
Editor | : | Ruslan Amrullah |