Sabtu, 02 November 2024 - 16:49 WIB
Artikel.news, Parepare -- Wakil Ketua DPRD Kota Parepare, Suyuti melakukan reses atau temu konstituen untuk menjaring aspirasi masyarakat yang perdana di masa periode 2024-2029.
Reses berlangsung di Alya Cafe and Resto, Parepare, Sabtu (2/11/2024), yang dihadiri oleh sejumlah masyarakat.
Mengawali kegiatan, Suyuti mengingatkan bahwa reses tidak boleh dimanfaatkan untuk wadah kampanye apalagi bertepatan dengan momentum kampanye Pilkada, karena itu melanggar aturan.
Secara khusus, Suyuti (SYT) berterima kasih kepada masyarakat konstituen khususnya Dapil Kecamatan Bacukiki Barat atas dukungannya sehingga dia kembali terpilih untuk periode kedua di DPRD Parepare, dengan raihan suara signifikan hampir 3.000 pada Pileg 2024.
Terasa spesial karena pada periode kedua ini, Suyuti mendapat amanah dari partainya yakni Nasdem untuk menduduki kursi Wakil Ketua I DPRD.
"Jabatan ini ujian. Jabatan jangan membuat kita jauh dari konstituen. Jabatan itu amanah apakah kita mampu jalankan dengan baik. Karena apapun jabatan kita, toh nanti akan kembali jadi masyarakat," kata Suyuti mengawali reses.
Karena itu, mendapat kepercayaan sebagai Wakil Ketua DPRD, dia akan semakin tunjukkan kinerja untuk turun langsung ke masyarakat. Lebih dekat dengan masyarakat. "Insya Allah selama saya ada di Parepare, tidak bakalan saya tidak hadir kalau saya diundang," janjinya.
Dalam reses, Suyuti menanggapi beberapa aspirasi masyarakat. Namun dia mengingatkan tidak semua usulan bisa langsung terakomodir karena keterbatasan anggaran daerah. Apalagi Pemkot Parepare memang didera utang yang bukan terjadi pada masa Pj Wali Kota Akbar Ali, tapi warisan dari pemerintahan sebelum-sebelumnya.
Di antaranya yang dia tanggapi aspirasi dari Hasanuddin warga Kampung Nelayan yang mempertanyakan bantuan nelayan terkesan tidak tepat sasaran, dan penerimanya pada kelompok-kelompok tertentu saja. Ada juga aspirasi yang membeberkan bahwa bantuan untuk nelayan justru yang mendapatkan adalah buruh. Karena bantuan itu tidak tepat sasaran sehingga dijual.
"Kalau bantuan itu, termasuk bantuan nelayan, persyaratannya harus kelompok, tidak boleh perorangan. Ya, mekanisme penyalurannya yang harus dicermati dan diperhatikan dengan baik. Dan kalau ada bantuan tidak tepat sasaran, laporkan kepada saya, tapi harus dengan bukti-bukti tunjukkan foto dan rekam," pinta Suyuti.
Aspirasi lain dari Takdir, Ketua RT di Kelurahan Cappa Galung. Dia meminta agar ada penguatan posisi Ketua RT, karena terkesan peran RT dan RW kurang dioptimalkan. "Seperti kalau ada yang masuk berusaha di wilayah kami, tidak ada penyampaian atau koordinasi dengan RT sebelumnya. Nanti ada masalah baru dihubungi oleh Lurah, padahal kita tidak pernah dikoordinasikan," ungkap Takdir.
Sementara Amiruddin mengingatkan di RT 1, RW 3 Kelurahan Lumpue, rawan banjir. Itu karena ada saluran air yang taludnya ambruk, potensi terjadi luapan air laut jika tidak cepat ditangani apalagi sudah musim penghujan. Ada juga aspirasi soal tumpukan sampah di sekitar aliran Sungai Karajae.
Menanggapi itu, Suyuti berjanji akan menyampaikan ke setiap Kelurahan untuk menguatkan peran RT dan RW terutama dalam hal koordinasi. Sementara terkait potensi rawan banjir di Lumpue, dan tumpukan sampah di Sungai Karajae, Suyuti menekankan, segera berkoordinasi dengan SKPD terkait yakni Dinas PUPR dan Dinas Lingkungan Hidup (DLH).
Di penghujung reses, Suyuti meminta agar seluruh masyarakat konstituen terutama SYT Community untuk tetap solid. Dia berjanji resesnya akan lebih terfokus dan mengakomodir aspirasi masyarakat dengan baik. "Ingat tanggal 27 November, gunakan hak pilih ta semua. Kompak ki pilih sesuai hati nurani ta. Pilih ki pemimpin yang bisa membawa Parepare lebih baik ke depan," ingat Suyuti.
Laporan | : | Wahyu |
Editor | : | Ruslan Amrullah |