Senin, 05 Agustus 2024 - 18:24 WIB
Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Parepare melaksanakan Sosialisasi Persiapan Penyusunan Visi Misi dan Program Pasangan Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Parepare, dengan menghadirkan narasumber berkompeten.
Artikel.news, Parepare -- Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Parepare melaksanakan Sosialisasi Persiapan Penyusunan Visi Misi dan Program Pasangan Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Parepare, dengan menghadirkan narasumber berkompeten.
Dua narasumber hadir dalam sosialisasi yang berlangsung di Hotel Bukit Kenari, Senin (5/8/2024) itu, adalah Kepala Bappeda Parepare Zulkarnaen Nasrun dan mantan Komisioner KPU Provinsi Sulsel Asram Jaya.
Ketua KPU Parepare, Muh Awal Yanto mengatakan, sosialisasi ini menindaklanjuti Peraturan KPU Nomor 8 Tahun 2024 tentang Pencalonan Gubernur, Wakil Gubernur, Bupati, Wakil Bupati, Wali Kota dan Wakil Wali Kota.
"Jadi sosialisasi persiapan penyusunan visi misi dan program pasangan Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota ini penting, karena itu kami hadirkan Bappeda untuk membahas tentang persiapan penyusunan visi misi dan program, serta mantan Komisioner KPU Provinsi tentang teknis pencalonan," kata Awal Yanto yang turut didampingi Komisioner KPU Parepare, Nur Islah.
Kepala Bappeda Zulkarnaen di hadapan peserta sosialisasi yang merupakan perwakilan parpol mengulas tentang Rancangan Akhir Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Kota Parepare 2025-2045.
"Penyusunan RPJPD ini kami sudah mengumpulkan data dari 10 tahun lalu. Sudah melalui Musrenbang. Sudah melalui proses di tingkat Kota, Provinsi, dan Kemenkumham. Juga sudah disinkronkan di tingkat pusat
Dimusrenbangkan," kata Zulkarnaen.
Zulkarnaen mengemukakan, penekanan RPJPD ini mau diarahkan ke mana Parepare 20 tahun ke depan. RPJPD ini terpilah menjadi Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) untuk jangka waktu lima tahun. Karena itu, visi misi dan program Calon Wali Kota harus selesai dalam bentuk RPJMD, yang diimplementasikan selama lima tahun masa jabatannya jika terpilih. "Jadi kita kunci siapapun wali kotanya tidak lepas dari RPJMD," tegas Zulkarnaen.
Zulkarnaen mengingatkan tentang permasalahan pembangunan jangka panjang di Parepare di antaranya masih rendahnya derajat kesehatan masyarakat, masih rendahnya kualitas pendidikan dan pemerataan akses pendidikan, belum optimalnya peningkatan produktivitas dan lemahnya dukungan IPTEKIN dalam
pengelolaan sumber daya alam yang berkelanjutan.
Kemudian masalah lain, belum optimalnya penerapan Sistem Ekonomi Biru dan Ekonomi Hijau, stagnasi angka kemiskinan, belum optimalnya daya saing digital, belum optimalnya integrasi ekonomi domestik dan global.
Itu ditambah masih lemahnya peran perkotaan sebagai pusat pertumbuhan ekonomi, serta tata kelola pemerintahan yang msh belum terintegrasi, adaptif dan resposif terhadap perubahan.
Zulkarnaen menekankan, hal yang mendesak perlu dipikirkan oleh para calon dalam menyusun programnya dan menjadi tantangan Parepare ke depan adalah masalah persampahan dan air minum.
"Karena TPA tidak boleh lagi ditambah luasannya. Yang boleh dilakukan adalah mengelolah dan mengurai sampah atau TPS3R. Jadi semakin sedikit sampah ke TPA, lebih banyak yang dikelola atau diurai oleh masyarakat. Demikian juga dengan air, ke depan bukan lagi air bersih tapi air minum. Yang berarti kualitas airnya sudah semakin baik," tandas Zulkarnaen.
Laporan | : | Wahyu |
Editor | : | Ruslan Amrullah |