Rabu, 04 Januari 2023 - 18:29 WIB
Wanita asal Kabupaten Pinrang, Sulsel, Timang (53), yang merantau di Kinabalu, Malaysia, selama 35 tahun, akhirnya bertemu kembali dengan keluarganya.(Tangkapan layar video)
Artikel.news, Pinrang - Wanita asal Kabupaten Pinrang, Sulsel, Timang (53), yang merantau di Kinabalu, Malaysia, selama 35 tahun, akhirnya bertemu kembali dengan keluarganya.
Timang kehilangan kontak dengan keluarganya di Pinrang selama 28 tahun.
Dari video yang diterima Tribun Timur, pertemuan Timang dengan keluarganya berlangsung haru di Pelabuhan Nusantara, Kota Parepare, pada Senin (2/1/2023).
Dalam video tersebut, pertemuan keluarga yang telah lama berpisah ini diiringi isak tangis dan pelukan hangat.
Timang yang datang bersama kedua anaknya langsung disambut pelukan oleh keluarga di Pelabuhan Nusantara.
Timang merantau ke Kinabalu, Malaysia sejak 35 tahun lalu. Namun, 7 tahun setelah merantau, Timang hilang kontak dengan keluarganya.
Camat Lembangm Kabupaten Pinrang, Muhammad Yusuf mengatakan, proses deportasi Timang pun tidak mudah.
Pemerintah Kecamatan Lembang bekerja sama dengan Dinas Sosial Pinrang yang mengurus berkas Timang.
Pihak terkait berupaya menghubungi segala pihak hingga akhirnya Timang berhasil dipulangkan ke Indonesia.
Yusuf mengatakan, kabar keberadaan Timang akhirnya diperoleh sanak keluarga setelah fotonya di posting di sosial media.
"Dari informasi keluarga Timang ini merantau saat usia 18 tahun. Jadi foto yang diupload di facebook itu, foto Timang sewaktu masih muda," katanya, dikutip dari Tribun Timur, Ranu (4/1/2023).
Postingan keluarga Timang itu viral dan dikomentari oleh suami Timang.
"Postingan keluarga Timang dikomentari oleh almarhum suami Timang sebelum meninggal. Dia berkomentar kalau orang di foto ini adalah istrinya," sebutnya.
Yusuf menuturkan, Timang diketahui menikah dengan seorang laki-laki berkebangsaan Filipina dan dikaruniai dua anak.
"Timang sempat masuk penjara selama 3 tahun karena masuk ke Malaysia secara ilegal," tuturnya.
Hal inilah yang menyebabkan upaya pencarian Timang terlambat.
Lebih lanjut, Yusuf mengatakan, setelah Timang dijemput di pelabuhan, Timang dan anak-anaknya dibawa ke Dinsos Pinrang untuk dilakukan assessment.
"Kita juga upayakan agar kedua anaknya bisa mendapat kehidupan layak di Pinrang. Dan memberikan upaya untuk mengurus surat-surat agar mereka bisa kembali menjadi warga Indonesia," terangnya.
Saat ini, Timang tinggal di rumah keluarganya di Salimbongan, Kecamatan Lembang, Kabupaten Pinrang.
Laporan | : | Supri |
Editor | : | Ruslan Amrullah |