Ahad, 10 April 2022 - 13:06 WIB
Artikel.news, Maros -- Sebuah video menjadi viral di media sosial (medsos) yang menunjukkan sejumlah warga menggerebek sebuah rumah kosong yang dianggap sebagai tempat praktik santet alias ilmu hitam.
Menurut informasi, aksi penggerebakan praktik santet itu dilakukan di Kelurahan Taroada, Kecamatan Turikale, Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan (Sulsel), pada Jumat (7/4/2022) malam.
Dalam video itu, tampak warga beramai-ramai memasuki sebuah ruangan yang dianggap menjadi tempat praktik ilmu santet tersebut. Terlihat juga dalam video itu warga ramai-ramai menyoroti sebuah wadah berisi sejumlah foto pria dan wanita yang dianggap sebagai korban santet.
Tak hanya itu, warga juga menyoroti barang-barang dalam ruangan itu berisi peralatan diduga berkaitan dengan ilmu hitam itu.
Dalam video itu juga terdengar pula suara seorang wanita berdialeg bugis menyinggung tempat itu memang dijadikan sebagai tempat santet.
"Ma santet i maega pole (dia menyantet, banyak yang datang)," terdengar suara warga dalam video viral itu.
Lurah Taroada Wahyudi yang dimintai konfirmasi perihal kasus tersebut membenarkan adanya penggerebekan oleh warganya.
Dia pun mengatakan bahwa sebenarnya lokasi penggerebekan itu bukan rumah kosong, melainkan sebuah gedung bekas sekolah.
"Iya benar lokasi di Taroada dan penggerebekan dalam video itu berada di bangunan kosong, bekas sekolah, bukan rumah," kata Wahyudi saat dimintai konfirmasi Sabtu (9/4/2022.
Wahyudi menjelaskan jika ruangan yang digerebek warganya itu merupakan salah satu ruangan kelas di gedung bekas SMK yang berada di samping kantor lurah alias kantornya sendiri.
"Gedung sekolah ini memang tidak jauh dari kantor. Gedung bekas SMK sebenarnya dan di salah satu kelas itu ada benda-benda itu yang diduga dia pakai santet," ungkap Wahyudi.
Hanya saja, Wahyudi tidak bisa memastikan kebenaran terkait barang-barang di lokasi yang dianggap warga berhubungan peralatan santet. Wahyudi hahya mengatakan pihaknya masih berusaha menghubungi pemilik gedung bekas sekolah tersebut.
"Kalau soal benda santet belum dikonfirmasi juga sama yang punya gedung, kita belum bisa pastikan karena sepertinya barang itu sudah lama dan tidak terpakai lagi di situ," terang Wahyudi.
Laporan | : | Supriadi |
Editor | : | Ruslan Amrullah |