Jumat, 14 November 2025 - 22:01 WIB
Gadis berusia 20 tahun asal Kota Madiun, Jawa Timur, bernama Renanda Maharani Karisma Wardhana (20), ditemukan di Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, setelah dilaporkan hilang selama sembilan hari.(Istimewa)

Artikel.news, Madiun - Gadis berusia 20 tahun asal Kota Madiun, Jawa Timur, bernama Renanda Maharani Karisma Wardhana (20), ditemukan di Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, setelah dilaporkan hilang selama sembilan hari.
Putri semata wayang pasangan Linda Purwati dan Mulawardhana ditemukan di sebuah tempat di Ungaran, Kabupaten Semarang, pada Kamis (13/11/2025).
Tim Polsek Kartoharjo bersama keluarga menjemput Risma di Semarang pada Kamis malam.
“Saya sampaikan banyak terima kasih kepada Polres Madiun Kota dan semua pihak yang sudah membantu mencari anak saya hingga ketemu. Dan terima kasih semua pihak yang membantu menjemput anak kami hingga tiba di Kota Madiun dalam kondisi sehat dan selamat,” ujar Linda, dikutip dari Kompas.com, Jumat (14/9/2025).
Linda sangat bersyukur anaknya diketemukan dalam kondisi selamat dan sehat. Saat ditemukan Risma masih terlihat depresi. Ia berjanji akan mendampingi anak semata wayangnya setiap saat agar tidak lagi terulang kasus yang sama.
Kapolsek Kartoharjo, Madiun, Kompol Mujo Prajoko menyatakan, korban ditemukan setelah timnya melakukan pencarian di sejumlah tempat. Sembilan hari setelah dilaporkan hilang, timnya mendapatkan informasi korban berada di Kota Semarang, Jawa Tengah.
“Dari informasi itu kami berkoordinasi dengan Satuan Reskrim Polres Madiun Kota didampingi Unit PPA langsung melakukan penjemputan di Kabupaten Semarang,” kata Mujo.
Mujo belum mengungkap penyebab korban meninggalkan rumah hingga seminggu lebih. Dia berdalih, polisi masih mendalami keterangan dari korban dan saksi lainnya.
Namun, Mujo memastikan Risma bukan menjadi korban penculikan. Korban dipastikan hilang karena meninggalkan rumah tanpa izin orangtuanya.
“Tidak ada penculikan. Memang anak ini meninggalkan rumah tanpa izin. Dan indikasi penculikan belum ada,” jelas Mujo.
Ditanya bagaimana korban bisa berada di Ungaran, Kabupaten Semarang, Mujo mengatakan polisi masih mendalaminya. Pasalnya saat ini polisi terkendala komunikasi dengan korban yang masih mengalami depresi.
“Kami menghadirkan psikolog untuk melakukan pendampingan terhadap korban,” ujar Mujo.
| Laporan | : | Fadli |
| Editor | : | Ruslan Amrullah |