Rabu, 10 Juli 2024 - 22:36 WIB
Artikel.news, Mamuju - Kondisi di Sulawesi Barat (Sulbar) belakangan ini menjadi gaduh, aksi demonstrasi di kantor Gubernur Sulbar dilakukan hampir tiap hari.
Awalnya aksi demonstrasi dipicu oleh adanya laporan polisi yang ditujukan kepada mahasiswa saat melakujan demonstrasi. Pelapornya yakni kadis Pendidikan dan kadis Kelautan dan Perikanan Sulbar atas tuduhan pencemaran nama baik.
Atas laporan polisi yang dilayangkan pejabat Pemprov Sulbar tersebut, sejumlah organisasi kepemudaan (OKP) melakukan konsolidasi, menyatukan kekuatan melakukan aksi unjuk rasa dengan membentuk aliansi.
Pada Selasa (9/7/2024), ratusan massa aksi yang tergabung dalam Aliansi Mahasiswa Sulbar melakukan unjuk rasa di halaman kantor Gubernur Sulbar, Mamuju.
Situasi sempat memanas ketia mahasiswa dan aparat keamanan serta satpol PP terlibat saling dorong. Saat situasi tak terkendali salah satu oknum Satpol PP terekam kamera terlihat mematahkan tiang bendera milik Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) lalu menginjak bendera tersebut.
Insiden ini viral di keluarga besar kader dan alumni HMI sehingga mendapat kecaman dari berbagai pihak termasuk para alumni HMI di seluruh Indonesia.
Setah melakukan konsolidasi, hari ini Rabu (10/7/2024), massa dari kader dan alumni HMI se-Sulbar melakukan aksi unjuk rasa di depan kantor Gubernur Sulbar untuk mendesak jajaran Pemprov Sulbar, khususnya oknum Satpol PP untuk meminta maaf secara terbuka.
Aksi demonstrasi kali ini dilakukan dari pagi hingga sore hari. Aksi saling dorong antara massa aksi dengan petugas keamanan pun membuat situasi tak terkendali hingga berakhir ricuh. Dua mahasiswa dilarikan ke rumah sakit akibat kejadian tersebut.
Aksi demonstrasi juga dilakukan di Topoyo, Mamuju Tengah. Massa aksi dari kader dan alumni HMI mencoba menghadang rombongan Pj Gubernur Sulbar Bahtiar Baharuddin yang sedang melakukan kunjungan kerja di Mamuju Tengah, aksi para pendemo gagal akibat dihalau petugas.
Setelah aksi sore tadi, kini kader dan alumni HMI kembali akan melakukan konsolidasi dan aksi pada Kamis (11/7/2024) besok secaea serentak se-Sulbar. Situasi di Sulbar pun semakin gaduh.
Kegaduhan yang terjadi di Sulbar beberapa hari ini mendapat tanggapan dari berbagai pihak. Presidum KAHMI Sulbar Arman Salimin menilai orang yang paling bertanggungjawab atas kegaduhan ini adalah Pj Gubernur Sulbar Bahtiar Baharuddin.
Mantan aktivis HMI ini mendesak Pj Gubernur Sulbar untuk segera muncul ke publik dan segera menyelesaikan kegaduhan ini.
"saya kira orang yang paling bertanggungjawab atas kegaduhan ini adalah pak Pj Gubernur Sulbar. Beliau harus segera turun tangan agar kegaduhan ini segera selesai. Jika dianggap perlu pak Pj mestinya minta maaf kepada segenap keluarga besar HMI di Sulbar, karena bawahannya telah menginjak dan merendahkan bendera HMI," kata Sekretaris PAN Sulbar ini.
Arman menegaskan, jika kegaduhan ini tidak segera diselesaikan, maka dirinya khawatir situasi di daerah ini akan semakin buruk dan tak terkendali.
"kita tidak ingin kondisi daerah ini semakin tidak baik, karena itu pak Pj harus segera turun tangan,"terangnya.
Arman menambahkan, jika persoalan ini tidak mempu diselesaikan oleh Pj Gubernur Sulbar, maka ia meminta agar Presiden RI melakukan evaluasi terhadap Pj Gubernur.(Lal)
Laporan | : | Lalu Artana |
Editor | : | Ruslan Amrullah |