Jumat, 08 Oktober 2021 - 22:53 WIB
Artikel.news, Mamuju - Validasi data capaian Vaksinasi covid-19 di kabupaten Mamuju baru mencapai 27,53 Persen pertanggal 8 Oktober 2021. Capaian ini terbilang masih jauh dari target yang ditetapkan sebanyak 80 persen.
Kepala bidang pengendalian penyakit menular, Dinas kesehatan Kabupaten mamuju, Alamsyah Thamrin mengurai, salah satu tantangan terbesar dalam merealisasi program vaksinasi adalah mindset masyarakat yang sangat terpengaruh berita bohong (Hoaks) atas Kejadian ikutan pasca imunisasi (KIPI).
"Ada yang percaya bahwa setelah vaksin orang bisa lumpuh atau meninggal, padahal itu semua tidak benar," ujar Alamsyah, Jumat (8/10/2021).
Ia menambahkan, sampai saat ini tidak ada KIPI yang menimbulkan kelumpuhan apalagi kematian setelah di vaksinasi. Jika ada satu atau dua kasus yang demikian, maka bisa dipastikan itu bukan karena vaksin, tapi lebih karena ada penyakit bawaan yang disembunyikan oleh masyarakat sendiri saat akan melakukan vaksinasi.
Sebab itu Alamsyah menyarankan, agar saat dilakukan konsultasi sebelum divaksin. Semua harus di jelaskan sebaik-baiknya kepada petugas vaksinator agar diperoleh informasi kelayakan seseorang menerima vaksin.
Menjelaskan secara teknis kegunaan vaksin Covid-19 bagi manusia, Alamsyah menggambarkan pertahanan tubuh terhadap resiko terpapar corona dan dampak yang ditimbulkannya akan lebih terjamin jika dibandingkan dengan yang belum menerima vaksin.
"Saya baru-baru ini berkomunikasi dengan salah seorang pakar kesehatan tentang potensi gelombang Pandemi covid-19. Beliau mewaspadai bulan desember dapat saja pandemi ini kembali meningkat dengan varian baru, meskipun saat ini angka penularan Covid-19 di Mamuju telah menurun," jelasnya.
Sebaiknya semua orang telah divaksin, demi menghindari resiko penularan yang dapat saja terjadi. Karena vaksin itu halal, tidak berbahaya dan yang paling penting sangat baik untuk perlindungan diri secara pribadi maupun orang lain.
Merasakan tantangan yang sama, Sekretaris kecamatan Sampaga, Muhammad Yusuf, mengaku Hoaks sangat mempengaruhi keinginan masyarakat untuk divaksin. Bahkan lebih ironis karena pengaruh negatif tersebut tidak jarang dari sejumlah tokoh masyarakat sendiri.
olehnya itu, kata Yusuf, jalan terbaik yang ditempuh yaitu pihak Kecamatan Sampaga bekerja sama dengan unsur Tripika (Pemerintah kecamatan,TNI dan Polri) melakukan jemput bola dengan mendatangi rumah penduduk "dor to dor". Bahkan, sejumlah warga diantar jemput menggunakan kendaraan roda empat milik pemerintah kecamatan dan polsek setempat.
Hasilnya cukup menggembirakan, dari kegiatan vaksinasi serentak se-Kabupaten Mamuju kemarin, Kecamatan Sampaga tercatat sebagai salah satu kecamatan dengan angka warga yang melakukan vaksinasi cukup tinggi, dengan jumlah lebih dari 300 orang.
"Andai semua orang menyadari, vaksinasi ini demi kebaikan mereka sendiri, tentu mereka tidak perlu dicari dan pasti akan datang sendiri untuk divaksin," kata Yusuf.
Tidak berputus asa, Pemerintah Kabupaten Mamuju melalui instruksi Bupati Sitti Sutinah Suhardi, akan kembali menyasar desa-desa dalam program vaksinasi massal, dengan harapan semua warga mamuju akan menerima vaksinasi Covid-19. Sehingga imunitas akan terjaga, dan pada akhirnya semua dapat melakukan aktivitas normal kembali seperti sediakala.(Diskominfosandi)
Laporan | : | Faisal |
Editor | : | Ruslan Amrullah |