Selasa, 09 Desember 2025 - 23:17 WIB
Pusat Studi Perubahan Iklim (PSPI) Universitas Hasanuddin (Unhas), bekerja sama dengan Kementerian Lingkungan Hidup (KLH) dan Hanns Seidel Foundation (HSF), menggelar pembekalan bagi mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik Perubahan Iklim di Makassar, pada Selasa (9/12/2025)

Artikel.news, Makassar – Pusat Studi Perubahan Iklim (PSPI) Universitas Hasanuddin (Unhas), bekerja sama dengan Kementerian Lingkungan Hidup (KLH) dan Hanns Seidel Foundation (HSF), menggelar pembekalan bagi mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik Perubahan Iklim di Makassar, pada Selasa (9/12/2025)
Mengusung tema “Sinergi Multi Pihak dalam Merumuskan Program Adaptasi dan Mitigasi Perubahan Iklim di Kota Makassar: dari Kebijakan Regional Menuju Aksi Komunitas Pesisir,” kegiatan ini bertujuan mempersiapkan mahasiswa sebagai katalisator aksi iklim di tingkat tapak.
Acara diawali dengan sambutan kunci dari perwakilan HSF, Nila Puspita, dilanjutkan Kepala PSPI Unhas M Rijal Idrus serta, dan pembukaan oleh Direktur Transformasi Pendidikan dan Inovasi Pembelajaran (TRANSDIVA) Unhas, Sahriyanti Saad.
Acara dilanjutkan dengan sesi pembekalan yang dipandu oleh Zabhika Dinda Istnaeni. Para mahasiswa mendapatkan materi mendalam mengenai kerangka kerja iklim global dan nasional.
Direktur Mobilisasi Sumber Daya Pengendalian Perubahan Iklim Kementerian Lingkungan Hidup ,(KLH) Irawan Asaad, memaparkan peran strategis mahasiswa dalam mendukung Nationally Determined Contribution (NDC) dan Program Kampung Iklim (ProKlim).
Sementara itu, Prof.Nita Rukminasari, kemudian melengkapi wawasan mahasiswa dengan strategi adaptasi berbasis ekosistem pesisir, termasuk restorasi mangrove dan Climate-Smart Aquaculture. Sesi ini krusial mengingat fokus wilayah kerja mahasiswa berada di area pesisir yang rentan.
Lanjut, analisis dampak regional, dipaparkan oleh Andi Haerul dan Andi Annisar Dzati Iffah, yang menyoroti proyeksi kenaikan muka air laut dan ancaman cuaca ekstrem di Kota Makassar.
Pembekalan teknis ditutup dengan panduan metodologi dan keberlanjutan program oleh Athira Rinandha dan Syarifuddin Mabe Parenreng, memastikan program mahasiswa memiliki exit strategy yang jelas.
Pada sesi selanjutnya, acara dilanjutkan dengan “Cengkerama Nasional tentang Perubahan Iklim” yang dibuka kembali oleh Irawan Asaad, dimoderatori oleh Wisnu Murti ini menghadirkan praktisi lapangan untuk berbagi best practice.
Dalam sesi ini juga menghadirkan Kepala Yayasan Hutan Biru, Yusran Nurdin Massa, yang membedah teknis restorasi ekosistem pesisir.
Mahasiswa juga belajar langsung dari komunitas lokal, termasuk Komunitas Anak Sungai Rammang-Rammang mengenai aksi ProKlim, serta Andi Nurdianza dari Dewan Lingkungan Hidup (DLH) Kota Makassar yang membahas strategi pengendalian sampah melalui Bank Sampah.
Suci Ramadhani, kontak media kegiatan pembekalan ini, berharap mahasiswa KKN Tematik Perubahan Iklim yang akan dilaksanakan dalam bulan Desember ini dapat membantu masyarakat menghadapi krisis iklim di Makassar.
“Melalui pembekalan ini, diharapkan mahasiswa KKN Tematik Unhas tidak hanya hadir sebagai pelengkap administrasi akademik, namun mampu menjadi jembatan antara kebijakan pemerintah dan kebutuhan adaptasi masyarakat pesisir di Makassar dalam menghadapi krisis iklim,” pungkasnya.(*)
| Laporan | : | Aan |
| Editor | : | Ruslan Amrullah |