Rabu, 09 November 2022 - 22:44 WIB
Puan Maharani saat bertemu dengan Agus Harimurti Yudhoyono beberapa waktu lalu.(foto: Lintasparlemen.com)
Artikel.news, Jakarta - Pertarungan di papan tengah para calon presiden/wakil presiden juga menarik untuk disimak hasil surveinya.
Terbaru, berdasarkan survei yang dilakukan oleh Y-Publica menunjukkan jika elektabilitas Puan Maharani dan Agus Harimurti Yudhoyono berpeluang menggeses posisi Ridwan Kamil dan Sandiaga Uno.
Pasalnya, Ridwan Kamil dan Sandiaga Uno elektabilitasnya cenderung menurun. Sebaliknya posisi AHY dan Puan Maharani cenderung bergerak naik.
Sedangkan untuk posisi tiga besar bursa calon presiden makin mantap dikuasai oleh Ganjar Pranowo, Prabowo Subianto, dan Anies Baswedan.
Ganjar unggul dengan elektabilitas 23,1 persen, disusul Prabowo sebesar 20,2 persen dan Anies 16,3 persen.
Tiga nama lain bersaing pada posisi yang jauh di bawah, antara Ridwan Kamil (5,8 persen), Agus Harimurti Yudhoyono (5,0 persen), dan Sandiaga Uno (4,6 persen).
Sementara RK dan Sandi cenderung menurun elektabilitasnya, AHY potensial untuk bergerak naik.
“Ganjar, Prabowo, dan Anies menguasai tiga besar bursa capres, sedangkan AHY potensial mengalami kenaikan elektabilitas,” kata Direktur Eksekutif Y-Publica Rudi Hartono dalam keterangannya di Jakarta, seperti dikutip dari Tribunnews.com, Rabu (9/11/2022).
Menurut Rudi, tren menguatnya tiga besar Ganjar, Prabowo, dan Anies mulai terbentuk pada setahun terakhir.
Ganjar masih mempertahankan posisi pertama, diikuti Prabowo pada posisi kedua, dan Anies yang melejit elektabilitasnya.
“Ganjar konsisten unggul dan berpeluang untuk terus meningkat elektabilitasnya,” ucap Rudi.
Ganjar makin dilirik oleh partai-partai politik untuk diusung sebagai capres, meskipun PDIP belum memutuskan akan mendukung.
Sementara Prabowo cenderung stabil, belum menunjukkan tanda-tanda kenaikan yang signifikan.
“Prabowo masih menikmati tingginya elektabilitas pasca-Pemilu 2019, dan dengan modal itu berpeluang kuat untuk maju lagi pada Pilpres 2024 mendatang,” kata Rudi.
Hal serupa dialami oleh Anies, di mana tingginya elektabilitas saat ini seperti mengembalikan pada posisi dua tahun silam.
“Bisa dikatakan Anies kembali rebound, dan diuntungkan dengan munculnya dukungan dari Nasdem dan partai-partai oposisi,” kata Rudi.
Sebaliknya dengan Sandi yang tidak mampu mempertahankan kekuatannya, setelah bersama Prabowo memutuskan bergabung dalam pemerintahan Jokowi periode kedua.
Demikian pula dengan RK, setelah melejit berbarengan dengan Ganjar, kini terus merosot elektabilitasnya.
“AHY yang memiliki peluang kuat untuk menyalip RK dan Sandi, menjadi penantang serius Ganjar, Prabowo, dan Anies,” ujar Rudi.
"Sebagai ketua umum Demokrat yang juga merupakan partai oposisi utama, AHY bisa menjadi faktor menentukan pada perhelatan Pilpres," kata Rudi.
Pada posisi papan bawah, Puan Maharani juga berpeluang untuk menguat. Elektabilitas Puan mencapai 3,4 persen, menggeser Khofifah Indar Parawansa (2,6 persen) dan Erick Thohir (2,4 persen).
Lalu ada Andika Perkasa yang juga tengah naik elektabilitasnya, kini sebesar 2,0 persen, mengungguli Airlangga Hartarto (1,4 persen) dan Tri Rismaharini (1,2 persen). Di bawahnya ada Yenny Wahid (1,1 persen), Mahfud MD (0,8 persen), dan Susi Pudjiastuti (0,6 persen).
Selanjutnya ada Muhaimin Iskandar (0,5 persen), Gatot Nurmantyo (0,3 persen), dan Ahmad Heryawan (0,2 persen).
Sisanya sangat kecil elektabilitasnya atau tidak mendapat dukungan, dan masih ada 8,1 persen menyatakan tidak tahu/tidak jawab.
Survei ini dilakukan pada 27 Oktober hingga 1 November 2022 kepada 1.200 orang mewakili seluruh provinsi di Indonesia.
Data diambil melalui wawancara tatap muka terhadap responden yang dipilih secara multistage random sampling. Margin of error ±2,89 persen, tingkat kepercayaan 95 persen.
Laporan | : | Faisal |
Editor | : | Ruslan Amrullah |