Ahad, 12 Juni 2022 - 19:49 WIB
Gubernur Jabar yang juga kader PDIP, Ganjar Pranowo
Artikel.news, Jakarta - Gubernur Jawa Tengah yang juga kader PDIP Ganjar Pranowo digadang-gadang menjadi calon presiden potensial karena menduduki puncak elektabilitas.
Survei berbagai lembaga memperlihatkan, elektabilitas Ganjar mengungguli sejumlah nama besar lainnya seperti Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto, hingga Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.
Tak heran, modal besar ini membuatnya dilirik oleh sejumlah partai. Apalagi, PDI Perjuangan sebagai partai yang menaunginya belum memberi kepastian.
Ditambah, sedari lama internal PDI-P diterpa isu rivalitas dua kader antara Ganjar dan putri mahkota partai, Puan Maharani.
Di tengah ramainya penjajakan para elite partai ke partai lainnya jelang Pilpres 2024, nama Ganjar bukan sekali dua kali saja disinggung.
Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) misalnya, terang-terangan membuka kemungkinan untuk mengusung Ganjar di pilpres.
Meski telah berkongsi, koalisi yang terdiri dari Partai Golkar, Partai Amanat Nasional (PAN), dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP) itu hingga kini memang belum menentukan nama calon presiden (capres) yang akan diusung.
"Ada yang tanya kalau dari luar (KIB), jangan-jangan ini koalisi untuk Pak Ganjar Pranowo, oh bisa juga," kata Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan dalam acara Silaturahmi Nasional KIB, Sabtu (4/6/2022).
Selain Ganjar, kata Zulhas, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan juga sangat mungkin diusung Koalisi Indonesia Bersatu sebagai capres. Berbagai peluang terbuka lebar lantaran sejauh ini KIB belum mendiskusikan ihwal nama calon presiden.
"Ada lagi yang tanya jangan-jangan ini koalisi untuk Pak Anies? Bisa juga. Kok semua bisa? Karena kami memang belum membicarakan soal capres dan cawapres," ujar Zulkifli.
Kendati demikian, Zulkifli menyebut, KIB juga mempertimbangkan nama-nama di internal partai koalisi seperti Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto dan Ketua Umum PPP Suharso Monoarfa.
Akhir Mei lalu, PAN juga sempat memberi isyarat bahwa Koalisi Indonesia Bersatu terbuka untuk mengusung Ganjar sebagai capres.
Namun demikian, Ketua Fraksi PAN Saleh Partaonan Daulay mengatakan, koalisinya masih menunggu langkah PDI-P, partai yang kini menaungi Ganjar.
“Kalau Ganjar dia emang kuat, hasil survei bilang begitu. Tapi PDI-P kan belum gabung. Jadi kita tidak bisa sebut dia capres takutnya PDIP-nya yang nggak mau,” kata Saleh dikutip dari Kompas TV, Selasa (24/5/2022).
“Tapi kalau Pak Ganjar mau jadikan kami motor, ya silakan kami terbuka untuk diskusi,” ujarnya.
Kode keras PDI-P
PDI-P pun akhirnya angkat bicara soal kemungkinan partai lain "membajak" Ganjar sebagai capres mereka di 2024.
Sekretaris Jenderal DPP PDI-P Hasto Kristiyanto merespons keras hal ini. Dia menyatakan bahwa sejatinya tugas partai adalah menggembleng kadernya sendiri, bukan merebut kader partai lain.
"Partai punya tugas untuk menggembleng setiap anggota dan kadernya, bukan membajak kader dari partai lain, dan itulah bagian dari prinsip yang harus dikedepankan," kata Hasto, dilansir dari Kompas.com, Ahad (12/6/2022).
Hasto menyebutkan, PDI-P tak menginginkan adanya salip menyalip antarpartai politik. Dia mengklaim, partainya memiliki prinsip gotong royong dalam politik.
"Menyelesaikan masalah rakyat yang begitu banyak dan (jadi) tanggung jawab kita bersama. Itu yang didorong oleh PDI Perjuangan," kata dia.
Pun demikian, kata Hasto, PDI-P juga enggan mencampuri urusan rumah tangga partai lain.
Tunggu arahan Megawati
Hasto pun menegaskan bahwa PDI-P masih menunggu arahan dari Ketua Umum Megawati Soekarnoputri soal calon presiden dan wakil presiden yang akan diusung partainya di 2024. Hingga kini, partai banteng itu belum memberi sinyal siapa sosok yang bakal mereka usung.
"Jadi urusan pilpres ini ibu ketua umum," kata Hasto.
Kendati begitu, dia mengungkap tiga kriteria capres yang bakal dipilih Megawati, yakni rekam jejak, karakter, dan daya juang calon.
Selain itu, Hasto menyatakan bahwa Megawati juga akan meminta petunjuk Tuhan agar sosok terpilih merupakan orang yang tepat.
Megawati, lanjut dia, juga akan mendengarkan aspirasi masyarakat untuk menentukan nama capres.
"Terbukti dari PDI Perjuangan, mohon maaf, tidak bermaksud menyombongkan diri, dari jumlah kader-kader yang telah dipersiapkan melalui sekolah partai, ini itu banyak yang menjalankan amanat dari rakyat," tutur Hasto.
Hasto pun menegaskan bahwa PDI-P saat ini fokus pada proses kaderisasi internal untuk mempersiapkan calon-calon pemimpin.
Laporan | : | Faisal |
Editor | : | Ruslan Amrullah |