Senin, 25 April 2022 - 16:16 WIB
Menteri BUMN Erick Thohir
Artikel.news, Jakarta - Wasekjen Kebijakan Publik dan Isu Strategis DPP Partai NasDem Hermawi Taslim mendesak Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menjelaskan secara detail tudingan mengenai adanya mafia bibit di Kementerian Pertanian (Kementan).
Taslim juga mengingatkan kepada Erick jangan menjadi orang yang paling suci di Kabinet Indonesia Kerja.
Menurut Taslim, tuduhan Erick sangat serius, apalagi yang menjabat sebagai Menteri Pertanian adalah kader NasDem, yakni Syahrul Yasin Limpo.
"NasDem perlu menanggapi Erick Thohir karena publik tahu bahwa Syahrul Yasin Limpo adalah kader NasDem yang ditugaskan untuk membantu Jokowi," kata Hermawi dalam siaran pers, yang dilansir dari jpnn.com, Senin (25/4/2022).
NasDem pun mendesak Erick Thohir untuk segera memberikan penjelasan yang lebih spesifik tentang mafia bibit di Kementan.
"Kalau hal itu ada (mafia bibit), maka NasDem akan mendesak Syahrul Yasin Limpo untuk mengundurkan diri dari kabinet karena telah mencederai misi pengabdian restorasi yang diamanatkan oleh partai kepada beliau," tegas Hermawi.
Hermawi memastikan pihaknya akan meminta KPK atau Kejaksaan Agung untuk segera mengusut tuntas kasus itu, apabila tuduhan Erick itu benar sebagai fakta.
Di sisi lain, NasDem juga mempertanyakan adanya pernyataan yang terkesan tiba-tiba dari Menteri BUMN Erick Thohir terkait adanya mafia di Kementan.
"NasDem juga ingin bertanya kepada Erick Thohir, kok, ujug-ujug ngomong soal mafia di Kementan. Apakah Erick Thohir sedemikian yakin bahwa di Kementerian BUMN tidak ada mafia?" tanya Hermawi.
Sebelumnya, Menteri BUMN Erick Thohir saat memberikan Kuliah Umum di Universitas Padjadjaran mengungkap ada mafia bibit di sektor pertanian.
"Bibit pun ada mafianya. Banyak petani mendapatkan bibit yang hybrid, yang salah, sehingga ketika tumbuh tidak baik," tuding Erick.
Karena itu, Erick pun berharap agar praktik mafia tidak bisa dibiarkan berkembang karena menurunkan kualitas bibit yang diterima petani.
Laporan | : | Fadli |
Editor | : | Ruslan Amrullah |