Rabu, 22 Desember 2021 - 22:02 WIB
Artikel.news, Makassar – Perebutan posisi ketua DPD Demokrat Sulsel pada Musda Demokrat Sulsel dipastikan hanya diikuti oleh dua calon.
Mereka adalah Ketua DPD Demokrat Sulsel petahana Ni'matullah dan mantan Wali Kota Makassar dua periode Ilham Arief Sirajuddin (IAS).
Terdapat 26 pemilik suara alias voters yang memiliki hak pilih untuk mengusulkan calon ketua yang selanjutnya diproses dan ditetapkan oleh DPP Partai Demokrat. Rinciannya yakni 24 DPC, 1 DPD dan 1 DPP.
Dalam agenda pemilihan calon ketua Partai Demokrat Sulel, Ilham Arief Sirajuddin berhasil mengumpulkan mayoritas voters. Total ada 16 suara yang terdiri dari DPC yang menyatakan dukungan kepada mantan Wali Kota Makassar dua periode itu.
Sementara, Ni'matullah hanya mengumpulkan 9 suara, yang terdiri dari 8 DPC dan 1 DPD. Sisanya satu suara dari DPP menyatakan abstain.
Musda Demokrat Sulsel ini berlangsung di Hotel Four Point by Sheraton, Makassar, Rabu (22/12/2021).
IAS mengaku percaya diri menghadapi tahapan uji kelayakan untuk mengungguli petahana, Ni’matullah.
“Pasti. Dengan disahkannya 16 dan 9 itu akan menjadi catatan. Tetapi, penolakan itu bukan penolakan dalam artian sesuatu untuk mencederai, semata-mata untuk perbaikan partai ke depan,” ujar Aco sapaan akrab Ilham Arief Sirajuddin.
Dengan berbekal pengalaman mengelola dan menjalankan pemerintahan di Kota Makassar selama 10 tahun. IAS tidak hanya menjanjikan secara konsepsional tepi lebih kepada keyakinan.
“Saya juga punya catatan-catatan referensi tentang partai Demokrat. Saya kira Musda ini sudah selesai tahapan satu, tahapan kedua masuk ke fit and provert test,” urainya.
Mantan Wali Kota Makassar dua periode ini menargetkan jika dirinya diamanahkan jadi ketua DPD Demokrat Sulsel, maka dirinya harus menang di kontestasi politik 2024 mendatang.
Namun, target tersebut bukan hal yang sulit untuk diwujudkannya. Sebab, sosok pimpinan partainya sangat layak untuk dijual, karena AHY adalah tokoh muda yang sangat mudah diterima oleh milenial dan masyarakat Sulawesi Selatan.
Apalagi kata IAS, pada tahun 2024 ia memprediksi pemilu berkisar di angka 52 persen pada umur 17-40. Artinya, hal itu bisa menjadi salah satu strategi sentuhan.
“Saya mau jadi Ketua Demokrat, karena saya ingin jadi calon gubernur, tapi kuncinya ada di pemilu 2024. Kenapa saya berani mengambil sikap seperti ini dan mengapa saya harus bisa memasang target, karena saya melihat sosok ketua umum ini adalah sosok yang layak untuk dijual. AHY adalah tokoh muda,” jelasnya.
“Tapi biasanya anak muda kalau dia meliha sosok muda keterpanggilannya bagus dan itu cukup bagus,” tutup IAS.
Sekedar diketahui, hasil pemilihan calon ketua itu selanjutnya akan diproses panitia musda untuk diusulkan kepada DPP untuk ditetapkan.
Agenda musda memang sebatas menetapkan calon ketua untuk selanjutnya menjalani rangkaian proses, sebelum ditetapkan oleh Tim 3 DPP yakni Ketua Umum, Sekjen dan Kepala BPOKK.
Adapun hasil pemilihan calon ketua sama dengan hasil pemungutan suara terkait evaluasi LPJ Ni'matullah sebagai Ketua Demokrat Sulsel periode lalu.
Total ada 16 DPC yang menolak LPJ Wakil Ketua DPRD Sulsel itu karena dinilai gagal memimpin partai berlambang mercy. Sisanya, ada 9 voters menerima dan 1 voters menyatakan abstain.
Laporan | : | Supriadi |
Editor | : | Ruslan Amrullah |