Ahad, 17 Oktober 2021 - 18:18 WIB
Cendekiawan Muslim, Prof Azyumardi Azra
Artikel.news, Jakarta — Cendekiawan Muslim yang merupakan guru besar UIN Syarif Hidayatullah, Prof Azyumardi Azra, menyebut Partai Golkar telah mengalami evolusi sejak era reformasi di tahun 1998.
Menurut Azyumardi, Golkar telah berubah menjadi partai modern dengan sistem perekrutan dan kaderisasi yang dinilainya sebagai salah satu yang terbaik di Indonesia.
“Partai Golkar sejak masa reformasi dan demokratisasi masih tetap merupakan partai modern, bahkan mungkin sebagai satu-satunya partai modern,” katanya dalam keterangan tertulis, yang dikutip dari Kronologi, Minggu (17/10/2021).
Di webinar bertajuk ‘Dua Dasawarsa Kemenangan Golkar 2004-2024’, Azyumardi pun merinci parameter yang menunjukkan Golkar sebagai partai modern. Salah satunya yaitu eksistensi partai yang diisi oleh banyak teknokrat dan kader dengan sistem merit atau berbasis kemampuan.
Dia mengatakan, sampai saat ini sistem politik di Golkar terbilang demokratis dan tidak ada dinasti ataupun oligarki.
“Dinasti itu artinya dikuasai oleh anak cucu dan oligarkis itu dikuasai oleh elite politik yang terbatas. Kalau Golkar enggak! Kita bisa melihat siapa saja sebetulnya bisa menjadi pemimpin di Golkar, bisa mengalami mobilitas politik di Golkar,” jelasnya.
Mantan Rektor UIN Syarif Hidayatullah menyebut hal ini merupakan nilai tambah bagi partai berlogo beringin yang saat ini dipimpin oleh Airlangga Hartarto ketimbang partai-partai lain.
Selain dinamis, lanjut dia, Golkar juga sangat terbuka bagi kader mana pun untuk memimpin partai tersebut.
Bagi Azyumardi, poin-poin ini menjadi nilai tambah bagi Partai Golkar. Utamanya dalam menggaet suara anak-anak muda yang kritis terhadap keberadaan politik dinasti dan oligarki di Indonesia.
“Satu keunggulan yang saya kira bisa dijual dipasarkan oleh Golkar dalam masa-masa sekarang ini, terutama kepada generasi milenial, bahwa Golkar ini adalah partai merit bukan partai dinasti,” jelasnya.
Laporan | : | Faisal |
Editor | : | Ruslan Amrullah |