Selasa, 21 September 2021 - 21:09 WIB
Musyawarah Daerah (Musda) DPD II Golkar Luwu Timur (Lutim) terpaksa ditunda karena terjadi kericuhan di arena Musda di aula Hotel Sikumbang, Tomoni, Lutim, Selasa (21/9/2021).
Artikel.news, Tomoni - Musyawarah Daerah (Musda) DPD II Golkar Luwu Timur (Lutim) terpaksa ditunda karena terjadi kericuhan di arena Musda di aula Hotel Sikumbang, Tomoni, Lutim, Selasa (21/9/2021).
Sejumlah massa yang diduga pendukung eks Ketua DPRD Lutim yang juga kader Golkar, almarhum Amran Syam, memprotes gelaran musda.
Massa ini memprotes pencopotan istri Amran Syam, Rahmayani Amran Syam, sebagai Ketua KPPG Lutim.
Ada orang terlihat memecahkan piring dan melempar meja pada saat sidang akan dimulai.
Oknum yang diduga adalah kerabat dekat dari almarhum Amran Syam itu meminta gelaran Musda Golkar Lutim ditunda.
Dengan ricuhnya forum musda tersebut, pimpinan sidang Arfandi Idris memutuskan untuk menunda gelaran musda hingga waktu yang tidak ditentukan.
“Setelah kita melihat situasi yang ada kita memutuskan untuk menunda gelaran musda sampai waktu yang tidak lama lagi,” ujar Arfandi Idris, dikutip dari Fajar.co.id, Selasa (21/9/2021).
Terkait lokasi musda lanjutan, Arfandi menyebut masih belum ada komunikasi terkait hal itu.
Namun, ia masih berharap musda tetap digelar di Lutim.
“Kita masih mau komunikasikan dengan DPD I ya, kita maunya ya tetap di Luwu Timur, tapi kita lihat situasi kedepan bagaimana,” ujar pengurus Golkar Sulsel ini.
Diketahui, ada dua kandidat calon ketua DPD II Golkar Lutim yang telah mengambil dan mengembalikan formulir pendaftaran, yaitu Mahading dan Aripin.
Namun keduanya membutuhkan surat diskresi dari DPP untuk dapat maju sebagai calon ketua. Sebab keduanya tidak memenuhi syarat pencalonan.
Sesuai dengan peraturan organisasi (PO) partai Golkar tentang masa aktif kepengurusan minimal 5 tahun bagi calon ketua.
Laporan | : | Wahyu |
Editor | : | Ruslan Amrullah |