Rabu, 12 Maret 2025 - 12:37 WIB
Anggota Komisi IV DPR RI Agus Ambo Djiwa mendorong peningkatan produksi pertanian di Indonesia dan menyampaikan sejumlah aspirasi dari penyuluh pertanian yang ditemuinya di lapangan selama ini.
Artikel.news, Jakarta - Anggota Komisi IV DPR RI Agus Ambo Djiwa mendorong peningkatan produksi pertanian di Indonesia dan menyampaikan sejumlah aspirasi dari penyuluh pertanian yang ditemuinya di lapangan selama ini.
Hal ini dikemukakan Agus Ambo Djiwa saat rapat kerja (raker) dengan Kementerian Pertanian (Kementan) di ruang Komisi IV DPR RI, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (11/3/2025).
Di hadapan Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman dan jajarannya, Agus menyampaikan jika produksi pertanian harus ditingkatkan mengingat luasan lahan yang tersedia cukup besar.
"Tadi disampaikan Pak Mentan bahwa target produksi 13,95 juta. Ini pada luasan lahan yang cukup luas yakni 4.567 hektare. Kalau saya analisa produktivitas rata-rata hanya 3 ton per hektare beras. Ini termasuk kecil menurut saya. Harus digenjot jadi lebih besar produktivitasnya," ujar politisi PDIP ini.
Agus menambahkan, dari sisi pendapatan petani, tentu hasil yang didapatkan tidak signifikan karena harus keluar ongkos kerja. Kalkulasi ongkos kerja petani rata-rata Rp16 juta per hektare, sedangkan harga jual gabah di kisaran Rp20 juta.
"Ini Masih rendah, kita dorong peningkatan produksi, artinya harus menggenjot," tambah mantan Bupati Pasangkayu dua periode ini.
Hal lain, Agus mengemukakan kelemahan di daerah terpencil bagi petani seperti masalah jalan tani, Hal ini perlu dipikirkan agara ke depan tidak hanya berkonsentrasi untuk membuka lahan namun juga memberdayakan lahan yang sudah ada.
"Ke depan tidak hanya konsentrasi buka lahan saja tapi juga memberdayakan lahan yang sudah. Kekurangan-kekurangan yang ada harus dibenahi," katanya.
Agus juga menyoroti Undang-undang nomor 19 tentang asuransi yang sudah tidak ada lagi.
"Kalau ini sudahtidak ada lagi, kasihan masyarakat tidak dapat asuransi," ucapnya.
Selain itu, sejumlah aspirasi dari penyuluh pertanian yang ditemuinya di lapangan juga disampaikan Agus pada raker ini.
"Titipan dari para penyuluh. Pada umumnya mereka masih muda, dan ambil uang bank untuk dipakai menikah. Jadi gaji mereka sudah habis terpotong oleh bank. Ini mereka berharap agar operasional bisa ditambah agar mereka bisa lebih optimal bekerja melaksanakan tugas mereka sesuai tugas pokok sebagai penyuluh," jelas Ketua Asprov PSSI Sulbar ini.
Menurut Agus, kesejahteraan para penyuluh juga harus menjadi pertanian. Peningkatan produktivitas pertanian harus sejalan dengan peningkatan kesejahteraan penyuluh.
Selain itu, tambah Agus, para penyuluh juga meminta untuk difasilitasi pelatihan untuk peningkatan kualitas sumber daya mereka.
"Penyuluh kita minta difasilitasi pelatihan. Ini era teknologi jadi harus juga tambah cerdas. Peningkatan sumber daya manusia harus digenjot pula di era teknologi," tutupnya.
Laporan | : | Cullank |
Editor | : | Ruslan Amrullah |