Rabu, 09 Oktober 2024 - 22:54 WIB
Nelayan di Distrik Liquica, Timor Leste, menemukan potongan tubuh di dalam perut ikan hiu pada Ahad (6/10/2024).(Foto: Twitter)
Artikel.news, Ambon – Seorang turis asal Amerika, Colleen Monfore, hilang saat menyelam di Laut Pulau Reong, Maluku Barat Daya (MBD), Provinsi Maluku.
Ternyata tubuhnya ditemukan di dalam perut ikan hiu oleh warga Distrik Liquica, Timor Leste, atau sekitar 112 kilometer dari lokasi Monfore hilang.
Dikutip dari Tribun Ambon, Rabu (9/10/2024), yang melansir New York Post, berdasarkan keterangan dari sahabat keluarga Monfore, Rick Sass mengatakan, pihak berwenang berhasil mengidentifikasi Monfore dari sidik jari di tubuhnya.
Lanjut dikatakan Sass, perempuan berusia 68 tahun itu memiliki dua orang anak dan seorang suami.
Saat ini suaminya tidak hanya berjuang menghadapi kematian sang istri tetapi juga membawa jenazah istrinya pulang.
“Dia hampir tidak bisa tidur sama sekali, sebagian karena dia menelepon Indonesia, yang memiliki perbedaan waktu 12 jam,” ujar Sass.
“Dia menjawab panggilan telepon di tengah malam, dan berbicara dengan kami di siang hari, dan bukan hanya tidak bisa tidur karena kejadian mengerikan ini.” tambahnya.
Sementara itu, Dilansir dari Tribun Flores, ikan hiu itu ditemukan oleh nelayan dari Distrik Liquica, Republik Democratic Timor Leste pada Ahad (6/10/2024).
Penemuan ini pun dibenarkan oleh Plt Kepala UPTD Pengelola Taman Perairan Kepulauan Alor dan laut sekitarnya, Muhammad Saleh Goro.
"Menindaklanjuti adanya Informasi Penemuan mayat seorang wanita dalam perut ikan Hiu oleh Nelayan di Distrik Liquica, RDTL yang diduga penyelam terlihat dari baju yang digunakan maka Pihak UPTD Pengelola Taman Perairan Kepulauan Alor dan laut Sekitarnya telah berkoordinasi dengan KBRI RDTL dan pihak KBRI membenarkan Hal itu,” ujar Saleh Goro, dikutip dari Tribun Flores.
Korban Colleen Monfore menyelam bersama enam rekannya dan seorang pemandu wisata di Perairan Laut Pulau Reong, pada Kamis (26/9/2024).
Kepala Polsek Wetar, Ipda Giovani B. M.Toffy, menyatakan, hilangnya Monfore diduga akibat terseret arus kencang di bawah laut.
"Penyelaman dilakukan saat kondisi laut sedang buruk karena adanya pergerakan arus bawah air yang kencang, sehingga diduga korban terseret arus," kata Giovani kepada wartawan pada Jumat (4/10/20204).
Giovani menjelaskan, sebelum kejadian, korban dan rekannya berlayar menggunakan KM Phinisi Tiare milik korban, dan KM Seemore serta KM Neiomi, dengan tujuan Kepulauan Banda.
Mereka lalu singgah di Pulau Reong untuk menyelam.
"Ketika korban hilang, rekan-rekannya sempat melakukan pencarian, namun tidak berhasil menemukan korban," ujar Giovani.
Laporan | : | Supri |
Editor | : | Ruslan Amrullah |