Sabtu, 18 Mei 2024 - 19:11 WIB
Artikel.news, Jakarta - Usai dilantik sebagai Penjabat (Pj) Gubernur Sulsel pada Jumat (17/5/2024) kemarin, Prof Zudan Arif Fakrulloh ingin segera tancap gas dalam memimpin pemerintahan di Provinsi Sulsel.
Hal utama, ia ingin tetap menjaga keselarasan antara provinsi dengan kabupaten/kota se-Sulsel.
Hal ini disampaikan Prof Zudan melalui sambungan telepon pada Sabtu (18/5/2024) petang.
Melalui telepon, Zudan mengaku bahwa dirinya tengah bersiap untuk berangkat ke Makassar dan segera bekerja sesuai perintah pimpinan yakni Presiden RI dan Menteri Dalam Negeri (Mendagri).
Zudan mengemukakan, pada dasarnya ada dua tugas utama selaku penjabat gubernur sesuai yang diamanatkan Mendagri.
Pertama, memimpin pelaksanaan urusan pemerintahan bersama DPRD yang menjadi kewenangan daerah berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan, dan kebijakan yang ditetapkan bersama DPRD.
Kedua, memelihara ketentraman dan ketertiban masyarakat.
"Sulsel merupakan provinsi terbesar di Indonesia Timur. Sebagai gerbang wilayah timur dan penopang IKN, harus melakukan ekslarasi percepatan di segala sektor.
Untuk wilayah sulsel dengan jumlah kabupaten dan kota yang banyak harus tetap menjaga keselarasan. Dan seirama dengan kabupaten dan kota yang ada di wilayah sulsel," jelas Zudan.
Sedangkan untuk birokrasi, menurut Sestama BNPP RI ini, SDM seluruh aparatur di Pemprov Sulsel harus lebih digenjot. Agar fungsi-fungsi pelayanan betul-betul bisa berjalan dengan baik.
Selain itu, Zudan juga tetap ingin menjalankan program-program yang telah tertuang dalam RPJMD hingga tahun 2025 mendatang.
Dengan DPRD Sulsel, Zudan juga ingin tetap menjaga sinergitas kemitraan antara eksekutif dengan legislatif.
"Sinergi dengan DPRD harus tetap dijaga sebagai mitra kerja pemerintah daerah. Karena keberhasilan suatu daerah bukan dari eksekutif saja, melainkan terjaganya suasana yang harmonis dan kerja sama yang baik demi mewujudkan Sulsel yang lebih maju lagi," kata mantan Pj Gubernur Sulbar ini.
Sedangkan terkait bencana alam banjir dan longsor yang baru-baru ini terjadi di beberapa daerah di Sulsel, menurut Zudan, dirinya akan melihat detail permasalahannya. Karena ada bencana yang bisa diprediksi dan ada juga yang tidak dapat diprediksi.
"Kita ingin lihat lebih detail dulu dimana permasalahannya. Apakah banjir itu karena dampak kelalaian atau karena apa. Yang wajib dilakukan secepatnya adalah penghijauan. Apa lagi Indonesia masuk dalam konvensi penghijauan dunia. Jadi kita tanam kembali pohon atau reboisasi penghijauan," ungkapnya.
Laporan | : | Faisal |
Editor | : | Ruslan Amrullah |