Ahad, 03 Desember 2023 - 22:21 WIB
Zhang, biksu yang diperas oleh suami dari wanita selingkuhannya.(Foto: AsiaOne)
Artikel.news, Beijing - Seorang pria di China memergoki istrinya berselingkuh dengan biksu yang merupakan kepala biara ternama.
Tak main-main pria tersebut bahkan nekat rekam aksi mesum istrinya dan biksu tersebut agar bisa memerasnya dengan uang sebesar Rp7 miliar.
Dikutip dari Tribun Style, Ahad (3/12/2023), yang melansir AsiaOne, ternyata kepala biara itu tidak terima diperas oleh suami selingkuhannya. Ia pun ingin menyelesaikannya melalui jalur hukum.
Sosok biksu ternama itu adalah pria bermarga Zhang. Kontroversi ini muncul setelah hubungan terlarangnya dengan seorang wanita pembawa acara live viral di media sosial.
Wanita tersebut bermarga Cai. Suami dari Cai adalah pemeras si biksu ternama itu.
Pria itu secara tega memeras sang biksu dengan uang 3,2 juta yuan (sekira Rp7 miliar)
Dalam laporan South China Morning Post (SCMP), kasus ini mulai melebar dan menjadi sorotan warganet pada Ahad (12/11/2023).
Zhang, seorang biksu Buddha di sebuah kuil terkenal di Chengdu, Sichuan, juga merupakan anggota Komite Konferensi Konsultatif Politik Rakyat Tiongkok (CPPCC) Provinsi Sichuan ke-13.
CPCC adalah badan penasihat politik yang mewakili komunitas agama di Tiongkok.
Awal perselingkuhan Zhang dan Cai pun terkuak. Pertemuan mereka berawal dari sebuah acara live streaming pada tahun 2020 lalu yang bertujuan untuk mempromosikan dan menjual furnitur.
Kemudian mereka bertemu lagi di sebuah hotel di Chengdu, tempat keduanya diduga melakukan hubungan badan.
Menurut China Daily, suami Cai, Qian, mengetahui perselingkuhan ini dan meyakinkan istrinya untuk mengajak Zhang berkencan lagi.
Pada April 2021, Zhang dan Cai bertemu lagi di Fujian, dan Qian memfilmkan mereka saat berkencan dan berhubungan.
Pasangan suami istri tersebut kemudian menggunakan rekaman ini untuk memeras Zhang.
Hingga akhirnya Qian mendapatkan uang pemerasan awal sebesar 2 juta yuan.
Setengah dari jumlah tersebut dibayar dengan menggunakan furnitur kayu mahoni yang mahal, ungkap SCMP.
Meskipun Zhang mencapai kesepakatan untuk membayar uang pemerasan, Zhang pun membatalkan kesepakatan dan melaporkan kejadian tersebut ke polisi.
Meskipun pasangan tersebut sekarang menghadapi tuduhan pemerasan, Zhang belum bebas dari hukuman karena masyarakat telah menyatakan kemarahan atas tindakannya, dan juga bertanya-tanya dari mana biksu tersebut memperoleh uangnya.
Menanggapi protes masyarakat, perwakilan dari Biro Urusan Etnis dan Agama Kota Chengdu mengatakan kepada Chinese Business View, "Kami saat ini sedang menunggu keputusan pengadilan. Sesuai peraturan kami, kami telah menangguhkan jabatan kepala biara di kuil. Setelah kasus peradilan selesai, kami akan melanjutkan tindakan dan penyelidikan.”
Selain itu, penyelidikan juga sedang dilakukan untuk menentukan apakah dana kuil digelapkan dalam insiden pemerasan Zhang.
Namun, kemarahan masyarakat belum mereda, dan mereka melimpahkannya ke sosial media.
Selain keraguan terhadap pengelolaan kuil, masyarakat juga menyatakan skeptis terhadap kebhikkhuan.
“Saat ini, menjadi biksu hanyalah sebuah profesi, dan orang-orang mendapatkan penghidupan seperti orang lain,” kata seseorang.
Pendapat lain: "Seorang biksu dengan perasaan tidak bersih, istri yang tidak setia, dan suami dengan niat jahat. Kedengarannya seperti alur cerita fiksi."
“Seni berasal dari kehidupan, dan kenyataan bahkan lebih dramatis. Benar-benar tidak masuk akal.”
Laporan | : | Faisal |
Editor | : | Ruslan Amrullah |