Sabtu, 01 Oktober 2022 - 17:41 WIB
Ilustrasi siswi SD
Artikel.news, Nganjuk - Seorang siswa kelas 5 SD berinisial MB (11) melakukan aksi tak senonoh kepada adik kelasnya. Peristiwa ini terjadi di Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur.
MB mencabuli adik kelasnya berinisial MA (7) yang merupakan siswi kelas 1 SD.
Saat beraksi, MA lebih dulu menendang adiknya kelasnya hingga pingsan. Saat korban tak sadarkan diri, ia pun melancarkan aksi bejatnya.
Pelaku melakukan perbuatan bejat itu karena sering menonton konten dewasa.
Melansir Kompas.com, Sabtu (1/10/2022) peristiwa itu terjadi pada Selasa (20/9/2022) sekira pukul 14.00 WIB.
Kejadian bermula saat korban menghampiri salah satu temannya, MH (10) untuk bermain bersama.
"Oleh pelaku (MB), saudari MA ditanya 'kelas berapa?'," kata Kasi Humas Polres Nganjuk, Iptu Supriyanto.
Korban kemudian diajak jalan-jalan bertiga di lapangan desa. Pelaku lantas meminta MH mengambilkan air minum.
Setelah MH pergi, pelaku menendang korban sebanyak dua kali.
"Korban MA dalam keadaan duduk berjongkok ditendang oleh pelaku dengan kaki kanan mengenai kepala korban sebanyak dua kali," jelas Supriyanto.
Akibat tendangan itu, korban tak sadarkan diri. Saat itulah, pelaku melancarkan aksi bejatnya.
"Setelah (korban) sadar melihat pelaku lari ke arah selatan dan korban pulang ke rumah menceritakan kepada ibunya," terangnya.
Mendengar cerita putrinya, ibu korban marah dan tak terima. Dia lalu melaporkan kejadian yang dialami putrinya ke polsek setempat.
Pelaku akhirnya ditamankan dua hari setelah laporan diterima pihak kepolisian.
Sebelumnya, pihak kepolisian telah melakukan serangkaian pendalaman.
"Termasuk kami melakukan pengecekan dengan cara visum di Rumah Sakit Bhayangkara Nganjuk dan melakukan pendampingan karena korban mengalami trauma saat itu," kata Kasat Reskrim Polres Nganjuk, AKP I Gusti Agung Ananta, seperti diberitakan Tribunnews.com.
Sering Nonton Konten Dewasa
Dikutip dari Kompas.com, Supriyanto mengatakan, tindakan bejat pelaku itu dipengaruhi kebiasaannya yang kerap menonton konten dewasa di media sosial.
"Iya, karena medsos. Lihat yang enggak pas, mungkin (melihat konten) untuk orang dewasa," terangnya.
Sementara itu menurut Agung, pelaku mendapat hasutan dari adik kelasnya.
"Dia (adik kelas pelaku) mengatakan kepada pelaku agar segera melakukan hubungan badan seperti itu. Seperti teriming-iming hingga melakukan perbuatan cabul tersebut di lokasi TKP," jelas Suprianto.
Laporan | : | Supri |
Editor | : | Ruslan Amrullah |