Selasa, 30 Agustus 2022 - 21:32 WIB
Ilustrasi sedot lemat.(foto: Honestdocs.id)
Artikel.news, Taipei - Keinginan seorang calon pengantin untuk tampil sempurna di hari pernikahan berakibat bencana.
Gara-gara lakukan prosedur sedot lemak, calon pengantin ini justru meninggal dunia dua hari jelang acara pernikahan.
Dikutip dari Tribunnewsmaker.com, Selasa (30/8/2022), yang melansir eva.vn,korbannya merupakan seorang wanita berusia 26 tahun bernama Lin.
Lin sangat mendambakan memiliki tubuh langsing di hari pernikahannya. Dia pun rela mengeluarkan banyak uang demi sedot lemak.
Pada 17 Agustus 2022 siang, Lin diantar sang tunangan ke Klinik Kecantikan dan Estetika Medis di Datong, Taipei, Taiwan.
Ia melakukan sedot lemak di bagian lengan dan perutnya. Proses sedot lemak memakan waktu hingga 5 jam.
Sang tunangan yang menunggu Lin mendadak melihat kejadian tak terduga. Ia melihat para tenaga medis berlari masuk dan keluar dengan terburu-buru.
Tidak mengerti apa yang sedang terjadi, sang tunangan pun bertanya. Setelah mengetahui, tunangan bergegas berlari.
Tenaga medis ternyata sedang melakukan CPR (cardiopulmonary resuscitation) pada Lin karena detak jantungnya terus menurun.
Tunangan Lin sangat ketakutan dan khawatir. Segera setelah itu, tenaga medis di klinik kosmetik memanggil ambulans dan membawa Lin ke rumah sakit.
Saat duduk di ambulans, tunangan Lin bertanya kepada tenaga medis bagaimana keadaannya.
Di perjalanan, nyawa Lin sudah tak bisa diselamatkan lagi. Dokter rumah sakit mencoba menyelamatkan nyawa Lin tetapi tidak berhasil.
Meninggalnya Lin secara tiba-tiba telah membuat keluarganya syok dan terpukul. Pasalnya, hari pernikahan Lin dihitung tinggal beberapa hari lagi.
Setelah kejadian itu, sang tunangan dan keluarga Lin berasumsi ada sesuatu yang terjadi selama operasi sedot lemak, yang menyebabkan kematian Lin.
Mereka menyalahkan klinik kosmetik dan melayangkan gugatan untuk diselidiki.
Keluarga Lin mempertanyakan apakah klinik kosmetik menunda penyelamatan Lin setelah melihat detak jantungnya menurun.
Namun, pihak klinik menjawab bahwa semua ahli bedah dan ahli anestesinya memiliki sertifikasi profesional, dan bahwa prosedur dilakukan sesuai dengan peraturan medis.
Pada 19 Agustus 2022, hanya 2 hari setelah kematian ini terjadi, klinik dibuka kembali, membuat keluarga Lin sangat marah.
Saat ini, polisi setempat sedang menyelidiki kasus tersebut, menunggu hasil autopsi untuk melihat apa penyebab sebenarnya dari kematian Lin.
Laporan | : | Jannah |
Editor | : | Ruslan Amrullah |