Sabtu, 11 Juni 2022 - 19:39 WIB
Selama 16 tahun menikah, pria di China ini tak sadar jika dirinya diselingkuhi oleh sang istri.(foto: Tribunnews.com)
Artikel.news, Beijing - Selama 16 tahun menikah, pria di China ini tak sadar jika dirinya diselingkuhi oleh sang istri.
Yang membuat pria ini sangat syok, karena selain diselingkuhi, dia juga mendapati kenyataan bahwa ternyata ketiga putrinya yang telah dibesarkan bukan anak kandungnya.
Pria berusia 45 tahun itu pun langsung menceraikan istrinya.
Diwartakan South China Morning Post, yang dilansir dari Tribunnews.com, Sabtu (11/6/2022), pria bermarga Chen asal provinsi Jiangxi, China timur itu, telah mengajukan gugatan cerai kepada istrinya, Yu.
Chen baru saja mengetahui istrinya berselingkuh dan bahwa tiga anak perempuan yang dilahirkannya itu adalah hasil hubungan dengan pria lain.
Dia tidak berkumpul dengan istrinya karena Chen bekerja merantau untuk menghidupi keluarganya.
Selama menjalani biduk rumah tangga, pria itu tidak pernah mencurigai istrinya berselingkuh.
Hubungan keduanya harmonis hingga belasan tahun. Bahkan komunikasi mereka lancar meski hanya lewat telepon dan video call.
Namun, bangkai yang ditutupi istrinya akhirnya tercium juga oleh Chen. Diamulai curiga awal tahun ini ketika istrinya mulai menghindari teleponnya.
Sang istri juga mengatakan dia ingin bekerja jauh dari rumah, lapor Radio dan Stasiun TV China Jiangxi, Rabu (8/6/2022).
Chen kemudian memutuskan untuk mengikuti Yu dengan melacak lokasi GPS ponselnya.
Pada 1 Maret, Chen melacak Yu ke sebuah hotel di China timur tempat dia menginap.
Keesokan paginya, Chen melihat istrinya check out dari hotel dengan seorang pria yang diduga selingkuhannya.
Chen awalnya memaafkan perselingkuhan istrinya itu.
Chen sempat melakukan tes DNA kepada anak ketiganya. Hasilnya, terungkap bahwa putri bungsunya adalah anak dari pria lain.
Meski begitu, Chen memilih untuk tetap mempertahankan keluarganya.
Namun, pikirannya berubah ketika tes DNA lebih lanjut mengungkapkan bahwa kedua putrinya yang lain juga bukan anak kandungnya.
Setelah semuanya terbongkar, Yu menghilang dan Chen tidak dapat menemukannya.
Chen kemudian mencari bantuan dari media lokal.
Ia tampak menangis sambil menutup wajahnya dengan tangan saat diwawancarai Radio dan Stasiun TV China Jiangxi.
"Tak satu pun dari mereka adalah anak saya sendiri," kata Chen saat wawancara.
Ketika ditemukan dan diwawancarai oleh stasiun TV, ia beralasan bahwa perilakunya bukanlah perselingkuhan.
"Saya tidak berpikir saya menipu dia."
"Apakah ayah biologis benar-benar penting? Pasangan yang tidak punya anak pasti mengadopsi anak orang lain," kata Yu dalam sebuah wawancara telepon.
Ia juga mengkritik Chen karena menceraikannya setelah mengetahui ketiga putri yang mereka besarkan adalah anak biologis laki-laki lain.
"Tolong coba berempati dengan saya."
"Ketiga anak itu memanggilnya 'ayah' selama bertahun-tahun, tetapi sekarang dia mengatakan bahwa anak perempuan itu bukan anaknya."
"Apa perbedaan antara dia dan binatang?"
Kasus ini turut menjadi perhatian netizen di media sosial.
Banyak orang melontarkan kritiknya terhadap perilaku Yu kepada suaminya.
"Betapa kesalnya sang suami! Apakah Yu tidak waras?," tanya salah satu komentator online.
Yang lain bertanya: "Chen bisa mendapatkan kompensasi dengan bantuan pengadilan."
"Tapi bagaimana dia bisa menyembuhkan sakit hatinya setelah 16 tahun?"
"Suami dapat mengajukan gugatan cerai jika dia yakin perilaku istrinya sangat merusak hubungan mereka," ujar seorang pengacara, bermarga Zhou, dari Firma Hukum Zhongchi Beijing kepada Stasiun Radio dan TV China Jiangxi.
"Ketika dia mengajukan gugatan cerai, hukum tidak hanya akan mendorongnya untuk meminta istrinya mengganti pembayaran tunjangan dan biaya lain yang dia bayarkan untuk ketiga anaknya, tetapi dia juga bisa meminta ganti rugi atas penderitaan psikologis."
Pengacara lain, bermarga Yu, dari Kantor Hukum AllBright mengatakan kepada NetEase:
"Hukum China mengatur bahwa orang yang menyebabkan kerugian pada pasangan lain dalam pernikahan dapat kehilangan bagian aset apa pun dalam pernikahannya."
Laporan | : | Supri |
Editor | : | Ruslan Amrullah |