Rabu, 01 Desember 2021 - 20:36 WIB
Artikel.news, Jakarta - Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati mengungkap adanya potensi tsunami hingga ketinggian 8 meter di selat Sunda pada akhir tahun ini.
Hal ini diungkapnya saat rapat kerja bersama Komisi V DPR dengan BMKG hingga Kemenhub untuk membahas persiapan Natal dan Tahun Baru (Nataru).
Secara khusus, daerah di sekitar selat Sunda yang rawan tsunami menjelang tahun baru nanti adalah Cilegon, Banten.
"Zona rawan tsunami di Cilegon, Banten, itu juga tempat wisata di Selat Sunda dapat berpotensi skenario terburuk mengalami tsunami dengan ketinggian hingga 8 meter," kata Dwikorita di Kompleks Parlemen Senayan, Rabu (1/12/2021), dikutip dari Detik.com.
Namun, dia tidak membeberkan kapan potensi tsunami dapat terjadi. Dia hanya memaparkan zona rawan tsunami.
Selain itu, Dwikorita juga memaparkan proyeksi cuaca saat Nataru. Ia menyebut hampir wilayah Indonesia akan mengalami hujan lebat.
Pada sebelum Natal atau 18-24 Desember 2021, hampir di seluruh wilayah Sumatera dan Jawa akan berpotensi hujan lebat. Begitu juga Kalimantan, Sulawesi, dan Papua.
"Potensi cuaca satu minggu sebelum Natal, di sini terlihat potensi cuaca gambar yang menunjukkan awan hitam itu adalah hujan lebat tampaknya. Hampir seluruh provinsi di Sumatera, kecuali Sumsel, dan di Jawa kecuali DKI akan mengalami hujan lebat, bahkan sampai NTT. Ini hujannya lebat dan intensitas sedang," jelasnya.
Sementara, pada 25 Desember 2021-1 Januari 2022, Dwikorita menyebut potensi hujan sedang-lebat akan terjadi hampir di seluruh wilayah Indonesia.
"Berikutnya 25 Desember-1 Januari, tampaknya hampir seluruh provinsi di Indonesia itu mengalami hujan lebat, baik Sumatera, Kalimantan, Jawa, NTT, Papua, Sulawesi sebagian besar hujan lebat, kecuali di Sulbar dan Maluku hujan sedang," katanya.
Oleh karena itu, Dwikorita meminta masyarakat terus memperhatikan himbauan pemerintah dan pantauan cuaca.
"Untuk keselamatan, baik transportasi, keselamatan masyarakat, karena dengan hujan lebat, potensi bencana, banjir, longsor, banjir bandang, gelombang tinggi, itu semakin meningkat," pungkas dia.
Laporan | : | Fadli |
Editor | : | Ruslan Amrullah |