Rabu, 13 Oktober 2021 - 16:30 WIB
Bukalapak kini menjadi unicorn lokal pertama yang menjadi perusahaan publik setelah tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 6 Agustus 2021.
Artikel.news, Jakarta - Bukalapak kini menjadi unicorn lokal pertama yang menjadi perusahaan publik setelah tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 6 Agustus 2021.
Dengan begitu, siapapun yang memenuhi syarat perundang-undangan dapat memiliki saham PT Bukalapak.com Tbk karena perdagangan di bursa sepenuhnya merupakan mekanisme pasar.
Hingga saat ini, pemegang saham pengendali dari PT Bukalapak.com Tbk merupakan entitas bisnis lokal Indonesia yaitu PT Kreatif Media Karya (KMK), yang memiliki saham sebesar 23,93 persen dan menjadikan KMK sebagai pemegang saham terbesar di Bukalapak.
Selain KMK, Bukalapak juga mencatat berbagai perusahaan dan individu Indonesia sebagai pemegang saham Bukalapak.
Bukalapak sebagai perusahaan yang lahir, tumbuh dan berkembang di Indonesia memiliki komitmen yang sangat kuat untuk berkontribusi dalam pembangunan ekonomi Indonesia dengan fokus utama melakukan pemberdayaan UMKM melalui platform teknologi all- commerce: Mitra Bukalapak dan Marketplace Bukalapak.
Dukungan penuh terhadap perkembangan sektor UMKM lokal terus diberikan oleh Bukalapak yang kini melayani lebih dari 6.6 juta pelapak, 8,7 juta Mitra Bukalapak, 100 juta pengguna dari seluruh penjuru nusantara, dan mempekerjakan lebih dari 1.800 karyawan.
Para karyawannya 99 persen merupakan orang-orang Indonesia yang berasal dari berbagai penjuru negeri, lulusan berbagai universitas ternama baik dalam maupun luar negeri.
Sejak 2017, Mitra Bukalapak terus berupaya mendigitalisasi warung di seluruh Indonesia. Hasilnya, riset Nielsen yang dilakukan pada Juni 2021 terhadap 3.000 warung dan kios pulsa menemukan di antara 14 kota di seluruh Indonesia, 14,8 persen penetrasi O2O dipimpin oleh Mitra Bukalapak dengan penetrasi 42 persen. Di segmen warung yang menggunakan platform O2O,
Mitra Bukalapak memimpin penetrasi di kategori grocery/bahan makanan sebesar 55 persen;penetrasi produk virtual sebesar 52 persen.
Di samping pengembangan produk dan layanan secara konsisten, Mitra Bukalapak juga terus menggandeng sejumlah pihak, baik dari sektor swasta maupun pemerintahan, agar dapat meningkatkan dampak yang diberikan bagi para mitra melalui kerjasama strategis.
Kemitraan tersebut di antaranya dengan para pemimpin pasar industri FMCG untuk membantu mempercepat pengiriman barang dan memastikan ketersediaan stok tetap terjaga bagi para mitra di seluruh Indonesia.
Selain itu, Mitra Bukalapak juga menjalin kerjasama dengan sejumlah institusi yang terafiliasi dengan pemerintah, seperti Kementerian Pertanian, PD. Dharma Jaya, dan iPanganan untuk membantu Mitra Bukalapak memperluas variasi produk, menjangkau pasar yang lebih luas, serta meningkatkan pendapatan.
"Bukalapak sering disebut oleh para pengguna sebagai BL, singkatan nama kami. Kami menganggap singkatan nama ini juga bisa mewakili identitas dan kebanggaan kami sebagai perusahaan asli Indonesia, dengan melihat BL sebagai singkatan dari Buatan Lokal atau Bangga Lokal,” tutur CEO Bukalapak, Rachmat Kaimuddin dalam keterangan tertulis, yang dikutip dari Liputan6.com, Rabu (13/10/2021).
Ia menambahkan, apapun kepanjangannya, yang jelas Bukalapak merupakan sebuah perusahaan yang dibuat oleh orang lndonesia, dijalankan oleh anak-anak negeri, dengan mayoritas pemegang saham dimiliki oleh investor Indonesia.
“Kami bertekad untuk terus berkontribusi mendukung pertumbuhan ekonomi bangsa kita. Hal ini tentunya jadi semakin krusial di tengah pandemi yang membuat laju roda bisnis dan ekonomi melambat,” kata dia.
Laporan | : | Jannah |
Editor | : | Ruslan Amrullah |