Ahad, 09 Mei 2021 - 20:30 WIB
Artikel.news, Jakarta - Lebih dari satu tahun pelaku ekonomi baik pengusaha usaha mikro, kecil menengah (UMKM), maupun ritel di Indonesia, menghadapi tantangan selama pandemi Covid-19. Penurunan pendapatan tak terelakkan lagi, namun hal ini berbanding terbalik dengan jumlah UMKM yang mengalami kenaikan tiap tahunnya.
VP Director Tangcity Superblock Norman Eka Saputra mengatakan, jumlah UMKM yang terus tumbuh hingga 65 juta yang tersebar di Indonesia, membuktikan bahwa kebijakan strategis pemerintah pusat dan daerah, khususnya Pemerintah Kota Tangerang efektif dalam menggerakkan roda perekonomian. Sosialisasi kepada masyarakat sebagai konsumen cerdas dan berdaya di tengah pandemi juga dinilai sukses.
"Dari 65 juta UMKM di Indonesia kita tercinta ini, mereka berhasil menyumbangkan lebih dari 60 persen PDB atau Produk Domestik Bruto. Sementara sektor retail F&B atau makanan dan minuman optimis mengejar target pendapatan tahun 2023, yakni 1,4 miliar Dollar AS," ujar Norman Eka, dilansir dari Liputan6.com, Minggu (9/5/2021).
Norman Eka juga melanjutkan, industri ritel di pusat perbelanjaan sempat terperosok pada 2020, sama seperti di dalam mol yang dikelolanya. Hal ini dikarenakan adanya pembatasan mobilitas dan penurunan konsumsi masyarakat.
Apalagi penjualan saat masa bulan Ramadan dan jelang Idul Fitri yang biasanya menyumbang hampir separuh omzet secara tahunan.
Namun kini, di 2021, para tenant dan juga pelaku UMKM seperti memperoleh kebangkitannya. Vaksinasi massal terutama untuk para pedagang, dinilai mampu menjadi angin segar geliat ekonomi.
"Vaksinasi massal dikebut, pusat perbelanjaan diizinkan beroperasi kembali dengan kapasitas tertentu, tapi tidak mengendurkan penegakan protokol kesehatan 3M. Penerapan protokol kesehatan 3M berkontribusi banyak untuk menjaga gerakan roda ekonomi kita ditengah tekanan yang tengah kita alami bersama,” imbuh Norman Eka.
Laporan | : | Jannah |
Editor | : | Ruslan Amrullah |