Selasa, 19 Oktober 2021 - 18:44 WIB
Artikel.news, Jakarta - Aktris dan presenter Enzy Storia mengaku, pernah sangat terbebani menjadi anak blasteran. Ayahnya berdarah Polandia beragama Katolik, sementara ibunya asal Aceh dan penganut Islam.
Setelah sang ayah kembali ke New York, Amerika Serikat, Enzy yang kala itu masih berusia 6 tahun harus hidup berpindah-pindah. Mereka sempat menghuni rumah petak dan menggunakan angkutan umum.
Hal inilah yang membuat Enzy Storia kerap diledek warga sekitar lantaran penampilannya yang terlalu bule. “Sering banget diisengin. Kalau naik angkot, aku sering dipanggil bule kampung,” ujarnya seperti dikutip Okezone dari Daniel Mananta Network, Selasa (19/10/2021).
Seringnya menerima komentar tak enak, membuat perempuan 29 tahun itu sampai enggan berbicara dalam bahasa Inggris.
Ketika sang ibu kembali menikah, Enzy mengaku, tak nyaman karena akses dengan sang ayah sambung terhenti.
Namun ketika melihat sang ibu melahirkan adik tirinya dalam kondisi prematur, Enzy mengaku sangat tersentuh. Dia kemudian merelakan waktu bermain bersama teman-teman sebaya untuk menjaga sang adik.
Enzy mengemukakan bahwa alasan kedua orangtuanya berpisah dikarenakan perbedaan keyakinan. Sang ibu ingin Enzy masuk Islam tapi ayahnya bersikeras membebaskan putrinya memilih agama sesuai keinginannya hingga akhirnya menimbulkan masalah.
"Jadi papahku nikah beda agama, terus ketika aku umur 5-6 tahun papaku meninggalkan mamaku, mereka berpisah karena agama," ungkap Enzy.
"Karena mamaku ternyata waktu perjalanan rumah tangganya itu pengen aku tetap menjadi seorang muslim, dan bokap tidak terima karena dia percaya kalau anak itu punya kebebasan untuk memilih agama," imbuhnya.
Hingga kini Enzy masih ingat saat ayahnya pergi dari rumah. Sebelum pergi, ayahnya sempat mencium kening Enzy.
"Jadi aku digendong sama embok aku, aku kebangun udah ramai gitu berisik, mama papaku berantem, aku dibawa ke rumah embok (pengasuh). Terus ya udah, terakhir aku inget banget, aku dicium jidatnya sama papaku terus mamaku masih berantem," kenang Enzy.
"Terus aku dibawa kabur sama mbak di rumahnya, dari hari itu sampai sekarang, aku enggak pernah ketemu papa. Aku nangis tiga hari pada saat itu enggak ketemu papaku waktu di rumah embok," ucap Enzy menahan tangis.
Laporan | : | Cullank |
Editor | : | Ruslan Amrullah |