Ahad, 03 Juli 2022 - 18:07 WIB
Ilustrasi kesehatan mental.(foto: Alodokter.com)
Artikel.news, Makassar - Terkadang ada orang yang memiliki kebiasaan overthinking atau berpikir hingga berlarut-larut.
Hal ini seharusnya perlu dipilah dan dibedakan tentang apa saja yang semestinya dikontrol atau dikendalikan, dan mana yang tidak semestinya dikontrol.
Dilansir dari Beautynesia, Ahad (3/7/2022), berikut adalah hal-hal yang tidak bisa dikontrol, dirangkum dari berbagai sumber.
Masa Lalu
Dilansir dari Elite Daily, kamu bisa merencanakan masa depan, tetapi tidak bisa mengubah masa lalu. Jika kamu mempunyai kesalahan atau penyesalan di masa lalu, tidak perlu dipikirkan hingga berlarut-larut ya, Beauties.
Kamu sebenarnya berhak melepaskan kenangan pahit dan kesalahan yang sudah berlalu agar tidak terus menerus kepikiran.
Lebih baik kamu melakukan sesuatu dengan lebih baik mulai saat ini dan menghadapi apa yang terjadi saat ini tanpa memikirkan bayang-bayang masa lalu.
Perlakuan Orang Lain
Dilansir dari Illustration Friday, dalam kehidupan sosial kamu akan selalu bertemu dengan orang yang menyukai dan tidak menyukaimu. Sebagian dari mereka bisa saja menyimpannya dalam diam maupun menunjukkan itu padamu.
Hal itu sebenarnya lumrah terjadi dalam kehidupan sehari-hari. Namun, bukan tugasmu untuk membiarkan mereka tetap menyukaimu atau tidak lagi membencimu. Yang bisa kamu lakukan hanyalah bersikap dan berperilaku terhadap orang lain.
Masalah Orang Lain
Jika kamu dipercaya untuk mendengarkan curhatan temanmu atau saudaramu tentang masalah pribadinya, bisa jadi kamu dianggap mampu menjadi pendengar atau pemberi saran yang baik.
Namun, kamu tidak harus memikirkan bagaimana dia menyelesaikan masalahnya. Biarkan dia mengontrol dirinya sendiri dan menyelesaikan masalahnya sendiri.
Dengan mengenali perbedaan hal-hal yang bisa dikontrol dan yang tidak bisa dikontrol, harapannya kamu jadi terbebas dari beban pikiran yang semestinya tidak membuatmu kewalahan dalam mengendalikannya sehingga konsentrasi dan daya pikirmu dapat terjaga.
Laporan | : | Jannah |
Editor | : | Ruslan Amrullah |