Sabtu, 07 Mei 2022 - 17:37 WIB
Artikel.news, Makassar- Lee Kang Hyun, pria asal Korea yang pernah menjadi Vice President Indonesia, menjadi mualaf setelah mengunjungi sahabat penanya di Aceh.
Lee Kang Hyun dan sahabat penanya sering berkirim surat membahas banyak hal termasuk tentang Islam.
Dia pun jauh-jauh dari Korea Selatan ke Aceh untuk mengunjungi sahabat penanya itu pada tahun 1988.
Lee mengatakan, kalau dirinya mulai mengenal dan memperdalam tentang agama Islam di Indonesia. Menurut Lee, agama di Indonesia sudah menjadi bagian kehidupan.
"Namun, hal itu tidak jadi masalah," ujar Lee, dilansir dari Bangkapos.com, Sabtu (7/5/2022).
Usai mengunjungi temannya di Aceh, Lee ternyata semakin tertarik dengan Indonesia.
Bahkan ketika kembali ke Korea, Lee selalu teringat dengan keramahan dan kebaikan warga negara itu.
"Ketika kembali ke Korea, mereka selalu muncul di mimpi saya, benar-benar teringat terus," katanya.
Hal itu membuat Lee berkeinginan untuk tinggal di sana.
Dia bahkan nekat mempelajari bahasa Indonesia di Universitas Indonesia agar bisa bercakap bahasa Indonesia dengan lebih baik.
"Waktu itu saya belajar bahasa Indonesia di UI (Universitas Indonesia) Fakultas Sastra selama 23 hari. Zaman itu, Bahasa Indonesia saya lebih bagus dibanding sekarang,"kata Lee melansir dari Kompas.com.
Seiring waktu berjalan, dia mendapat kesempatan untuk berkarier di Samsung. Setelah beberapa lama bekerja, dia pun meminta supaya ditempatkan di Indonesia.
Pada 1993, Lee akhirnya mendapat kesempatan untuk bekerja di Samsung Indonesia, di pabrik Cikarang, Bekasi.
Dia mengaku bersyukur karena keputusan tersebut amat jarang terjadi.
Di usianya yang masih muda Lee telah mengemban tugas serius dan dituntut untuk mempelajari lebih banyak hal soal bisnis vendor gadget tersebut.
Tak hanya itu Lee juga harus mengetahui segala bentuk kebijakan dan aturan bisnis di negara Indonesia.
Di sela-sela mengenal Indonesia, Lee menyadari bahwa bekerja di Indonesia rupanya ada korelasi antara agama dengan prestasi kerja.
Dia pun makin tertarik mendalami agama Islam dan belajar pada seseorang yang merupakan mantan pejabat BNI berdarah Aceh.
Tak sampai disitu, dia juga melihat bagaimana agama Islam diajarkan pada anak-anak. Lee makin terkesan ketika ibu dari temannya di Indonesia mendirikan sebuah panti asuhan.
"Jadi saya benar-benar lihat sendiri bagaimana umat muslim berperilaku, kemudian saya diajari salat," tuturnya.
Kisah mualaf Lee Kang Hyun berlanjut ketika dia mengucapkan dua kalimat syahadat di masjid Agung Sunda Kelapa, Jakarta Pusat.
Akhirnya dirinya mantap menjadi mualaf pada tahun 1994.
Laporan | : | Supri |
Editor | : | Ruslan Amrullah |