Kamis, 05 Mei 2022 - 19:12 WIB
Artikel.news, Dubai - Seorang wanita asal Kabupaten Soppeng, Sulawesi Selatan (Sulsel), nekat merantau ke Dubai, Uni Emirat Arab. Dia hanya bawa dua pasang baju dan bermodal uang Rp50 ribu.
Kini wanita bernama lengkap Nur Afni Ramang ini telah sukses menjadi pengusaha dan memiliki perusahaan sendiri di Dubai.
"Ku tinggalkan ini Soppeng. Bawa kantong plastik merah isinya dua pasang baju dan uang Rp 50 ribu," ungkap Nur Afni, dilansir dari Detik.com, Kamis (5/5/2022).
Wanita yang akrab disapa Ani lalu mengisahkan bahwa dirinya pernah menikah pada 2002 dikaruniai dua anak, namun bercerai pada 2008.
Dia kemudian memutuskan meninggalkan suaminya yang berprofesi sebagai ASN di Dinas Sosial Pemkab Soppeng.
"Saya cerai karena (eks suami) suka mabuk, sering begadang, kalau pulang sering marah-marah dan berlaku kasar," tuturnya.
Dengan berbagai masalah hidupnya tersebut, Ani membulatkan tekad untuk merantau pada 2014. Apalagi dia memiliki utang yang nilainya mencapai ratusan juta rupiah.
Menurutnya, bila tetap bertahan tinggal di Soppeng tak akan menyelesaikan persoalan utangnya yang mendesak dibayarkan.
Dibantu salah satu temannya, Ani pun berangkat ke Jakarta. Termasuk membantu biaya tiket pesawat. "Temanku arahkan ka ke Jakarta. Katanya di sana nanti dijemput. Tiketku saja saya tidak tau, cuman na kirimkan ka temanku," sebutnya.
Tiba di Jakarta, Ani diarahkan ke salah satu agen tenaga kerja wanita (TKW) yang rutin mengirim tenaga kerja ke luar negeri. Tiket dan visa ke luar negeri Ani pun ditanggung.
"Kita TKW dulu tidak tau apa-apa. Semua ditanggung. Tidak ada uangku keluar sepeser pun. Nanti di Dubai ada juga yang jemput ki langsung diarahkan ke kantor agen TKW. Nanti di sana baru langsung dibawa ke rumah majikan," tukasnya.
Kini, Ani diketahui memiliki perusahaan di Dubai yang bergerak di bidang penyalur tenaga kerja. Dia mendapat kepercayaan relasi
Kini, Ani diketahui memiliki perusahaan di Dubai yang bergerak di bidang penyalur tenaga kerja. Dia mendapat kepercayaan relasinya warga Dubai untuk membuka perusahaan sendiri.
Menurutnya, tidak sembarangan orang bisa buat perusahaan begitu. Aturan di Dubai, harus punya surat izin yang mewajibkan ada orang Arab yang menjadi atas nama di perusahaan itu.
"Saya menjadi owner dan saya yang kelola itu kantor," ujarnya.
Laporan | : | Cullank |
Editor | : | Ruslan Amrullah |