Kamis, 21 April 2022 - 19:56 WIB
Artikel.news, Jakarta - Pengamat ekonomi memperkirakan inflasi di Indonesia bisa mencapai 5,5 persen jika pemerintah memutuskan untuk menaikkan harga BBM jenis Pertalite dan LPG 3 kg yang dikenal sebagai tabung gas melon.
Direktur Eksekutif CORE Indonesia Mohammad Faisal memperkirakan inflasi Indonesia bisa tembus 5,5 persen secara year on year di 2022.
Dilansir dari Kumparan.com, Kamis (21/4/2022), Faisal mengemukakan, kenaikan inflasi Maret 2022, lebih besar dibandingkan masa pra pandemi dengan inflasi mencapai 2,72 persen.
Menurutnya jika semua harga komoditas dinaikan, seperti BBM Pertalite dan LPG 3 kg kemungkinan semua harga akan naik sekitar 5 persen.
Dia pun menyampaikan empat skenario kenaikan inflasi di tahun 2022. Simulasi pertama adalah jika tidak ada kebijakan terkait harga yang membuat inflasi naik 2,5 persen.
Kedua jika diterapkan PPN 11 persen dan pemerintah menaikan harga Pertamax di bulan April 2022 inflasi akan naik 3,5 persen.
Ketiga jika pemerintah memberlakukan PPN 11 persen serta BBM Pertamax dan juga Pertalite akan ada kenaikan inflasi sekitar 5 persen.
Keempat jika pemerintah melakukan kenaikan keseluruhan meliputi PPN 11 persen, Pertamax, Pertalite, dan juga LPG 3 kilogram inflasi bisa mencapai 5,5 persen.
Faisal juga menyebut, kenaikan inflasi ini juga disebabkan oleh kondisi global khususnya dampak perang Rusia-Ukraina yang menyebabkan banyak negara terkena imbasnya. Adapun peningkatan inflasi global saat ini banyak terjadi di negara maju dengan didorong peningkatan demand namun tidak diimbangi kecukupan supply.
Laporan | : | Jannah |
Editor | : | Ruslan Amrullah |