Selasa, 26 November 2024 - 20:59 WIB
Artikel.News, Makassar - Ketua Asosiasi Pemerintah Desa Seluruh Indonesia (Apdesi) Sulsel, Andi Sri Rahayu Usmi menyoroti gerak gerik Pj Gubernur Sulsel Prof Zudan Arif Fakrulloh pada malam Doa Bersama di Rujab Gubernur Sulsel, Minggu 24 November 2024 malam.
“Mestinya Pj Gubernur Sulsel prof zudan ini bisa menahan diri dan tidak mengatakan atau memperlihatkan gesture yang bisa mengarah ke politik seperti nomor dua,” ujarnya ketika dihubungi, Selasa 26 November 2024.
Diketahui, Pj Gubernur Sulsel menyebut Sulsel pilihannya hanya ada dua yakni aman dan aman banget, hanya damai dan damai banget, rukun dan rukun banget. Kemudian memberikan gesture angka dua dengan tangannya. Kendati, disaat itu juga mengklarifikasi bahwa itu bukan bentuk kampanye. Otomatis ini tetap mengundang kontroversi.
Ditambah lagi, melihat pertarungan Pilgub Sulsel yang diikuti oleh dua calon yakni nomor urut satu Danny Pomanto dan Azhar Arsyad kemudian nomor urut dua Sudirman Sulaiman dan Fatmawati Rusdi.
Pernyataan dan gesture ini bisa membuat pergunjingan dan juga interpretasi liar di publik. Apalagi, Undang - Undang (UU) Nomor 20 Tahun 2023 tentang ASN sudah jelas mengatur bahwa para abdi negara mesti netral saat Pilkada
“Tidak mencerminkan prilaku sebagai orang tua masyarakat sulsel
sebagai orang tua harusnya ketika mencintai satu org jangan buat anak yang lain merasa tidak adil,” imbuhnya.
Sri Rahayu menyebut Prof Zudan mestinya menjadi pembina partai dan juga sebagai tokoh panutan di Sulsel. Ia mestinya bisa bersikap dewasa menjadi abdi negara dan mengajarkan politik santun.
“Seharusnya prof sebagai pembina semua partai bersikap dewasa dan mngajarkan politik santun,” pungkasnya.
Apalagi malam doa bersama di Rujab Gubernur ini diikuti oleh para paslon pilkada di Sulsel bersama Forkompimda hingga Bawaslu Sulsel.
Daripada memperlihatkan tingkah yang bisa mengundang kontroversi, kata Ayu ada permasalahan-permasalahan akar rumput yang mestinya bisa menjadi perhatian Prof Zudan seperti di desa-desa.
“Prof zudan ini jangan hanya dia berfikir dijadikan Pj di Sulsel itu bukan hanya mengawal pesta demokrasi tapi juga banyak hal terkait kebutuhan masyarakat dan hal penting terkait hak hak orang yang mesti menjadi perhatiannya satu terkait penggajian kepala desa, termasuk seharusnya beliau peka ketika teman teman bertanya hal-hal terkait desa,” terangnya.
Terpisah, Kabid Humas Diskominfo SP Sulsel, Fitra menegaskan bahwa tidak benar jika Prof Zudan melakukan kampanye atau mendukung salah satu calon.
“Jelas bukan, beliau Ketua Umum Korpri pusat yang justru memberikan ultimatum agar kami ASN pemprov netral,” jelas Fitra melalui pesan singkat.
Fitra mengaku bahwa Prof Zudan merupakan pemimpin yang getol mengingatkan para bawahannya untuk netral di momen pesta demokrasi.
“Beliau adalah pemimpin yang menegaskan kita asn harus netral di setiap kesempatan apapun, dan beliau sangat tegas agar kami asn selalu netral,” tutupnya.
Laporan | : | Febriansyah |
Editor | : | Ruslan Amrullah |