Rabu, 05 Februari 2025 - 09:48 WIB
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia.(Foto: Istimewa)
artikel.news - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia mempertimbangkan pembatasan ekspor batu bara untuk menjaga harga batu bara Indonesia di pasar global.
Keputusan ini didasarkan pada rendahnya harga batu bara di pasar internasional, seperti ICE Newcastle (USD 118,50 per ton), dibandingkan dengan Harga Batu Bara Acuan (HBA) pemerintah (USD 124,01 per ton).
“Kalau harga (batu bara) kita ditekan terus, tidak menutup kemungkinan juga kita berpikir pengetatan ekspor,” ucap Bahlil dalam konferensi pers bertajuk
Capaian Sektor ESDM Tahun 2024 dan Rencana Kerja Tahun 2025 di Kantor Kementerian ESDM, Jakarta, Senin, (03/02/2025).
Bahlil menjelaskan, pertimbangan ihwal pembatasan ekspor batu bara dilatarbelakangi oleh rendahnya harga batu bara di pasar internasional apabila dibandingkan dengan harga yang sudah ditetapkan oleh pemerintah.
Indonesia memiliki pengaruh besar dalam pasar batu bara global dengan kontribusi ekspor sekitar 555 juta ton dari total pasar 1,25–1,5 miliar ton, atau sekitar 30–35%. Jika ekspor dibatasi, harga batu bara dunia dapat terdampak signifikan.
Selain itu, Bahlil mewajibkan eksportir menjual batu bara sesuai HBA yang ditetapkan pemerintah. Jika ada perusahaan yang tidak mematuhi aturan ini, izin ekspor bisa dicabut.
Pemerintah tengah menggodok kebijakan tersebut dalam bentuk Keputusan Menteri (Kepmen) ESDM.
"Saya lagi memerintahkan Dirjen [Minerba] untuk hitung betul HBA kita dibandingkan ICE [ICE Newcastle]. Saya umumkan hari ini, tidak dalam waktu lama lagi, kami akan mempertimbangkan untuk membuat keputusan menteri agar HBA itulah yang dipakai untuk transaksi di pasar global," ujar Bahlil.
Pada Januari 2025, HBA untuk berbagai jenis batu bara mengalami kenaikan, kecuali untuk batu bara dengan nilai kalor 3.400 kcal/kg GAR yang turun 1,64%. Sementara itu, produksi batu bara nasional pada 2024 mencapai 836 juta ton, melebihi target 710 juta ton.
Laporan | : | Sani Siti Aisyah |
Editor | : | Ruslan Amrullah |