Rabu, 13 Desember 2023 - 22:42 WIB
Artikelnews, Bandar Lampung - Seorang siswi SMA di Bandar Lampung menjadi korban bullying atau perundungan oleh lima teman sekolahnya.
Dalam aksi bullying tersebut, siswi tersebut dipaksa untuk berbuat adegan syur lalu direkam oleh temannya.
Rekaman tersebut lantas disebar di media sosial dan langsung viral. Video tersebut tersebar di berbagai platform seperti X dan YouTube.
Dalam potongan video yang beredar, terlihat aksi bullying terjadi di dalam kelas, di mana Siswi berinisial MU (18) itu dipaksa untuk melakukan adegan syur dan direkam oleh temannya.
MU dalam kesempatannya mengaku telah di-bully oleh lima orang temannya.
Ia menjelaskan bahwa aksi perundungan tersebut telah terjadi berulang kali selama lima bulan terakhir.
Dia mengalami pemaksaan untuk beradegan syur, memegang area sensitifnya, dan bahkan disuruh menonton film dewasa.
"Saya itu selain disuruh merintih, mendesah, lalu direkam. Mereka meminta saya pegang bagian dada sambil direkam," ungkap MU, dikutip dari Tribunbandarlampung.com, Rabu (13/12/2023).
MU juga mengungkapkan bahwa dia pernah dipukul, celananya dirobek, dan sering dimintai uang jajan oleh teman-temannya.
MU dalam kesempatannya mengaku telah di-bully oleh kelima orang temannya.
Ia membeberkan, aksi perundungan berupa dirinya disuruh beradegan syur lalu direkam.
"Dari lima orang itu, ada perempuannya yang menyuruh saya (berbuat asusila), divideokan dengan suara merintih," kata MU.
MU menambahkan, aksi bullying hampir saja berlanjut di kamar mandi. Namun, tidak jadi dan teman-temannya kembali beraksi di dalam kelas.
MU selanjutnya diminta menonton film dewasa kemudian disuruh membuka bajunya.
Ancaman lebih lanjut datang saat MU memutuskan untuk melaporkan kejadian ini ke sekolah, di mana videonya akan disebar jika dia berani melaporkan.
Pada akhirnya, ia memberanikan diri untuk mengadu ke sekolah.
"Saya pernah dipukul, celana pernah dirobek. Kawan yang lain tidak ada yang membela. Guru di dalam kelas juga tidak melarang. Saya sempat laporan ke guru. Tapi tidak ada pembelaan dari sekolah," ungkap MU.
Kakak kandung MU, CP (24), menjelaskan bahwa adiknya mengalami dampak serius, mengalami trauma dan depresi pasca-kejadian ini.
Bahkan, MU tidak masuk sekolah sejak Jumat (1/12/2023) lalu. Korban kini malah ingin pindah sekolah.
"Adik saya Jumat pagi merasakan depresi hingga pukul 02.00 WIB. Sejak Jumat adik saya tidak masuk sekolah. Adik saya di-bully sejak beberapa hari yang lalu," tutur CP, dikutip dari Tribunbandarlampung.com.
CP menambahkan, sebelumnya ia telah mendatangi sekolah guna meminta kejelasan.
Akan tetapi teman maupun pihak sekolah tidak memberikan jawaban yang memuaskan.
"Tanggapan sekolah hanya bilang masih mencari benar dan salahnya. Lalu siswa lainnya dalam satu kelas tutup kuping," tegas CP.
CP juga menyebut, MU sempat dibawa ke rumah sakit jiwa akibat kejadian ini.
Laporan | : | Supri |
Editor | : | Ruslan Amrullah |