Senin, 12 Juni 2023 - 17:31 WIB
Artikel.news, Tangsel - Seorang siswi SMA berinisial RW di Tangerang Selatan (Tangsel), Banten, hamil 6 bulan karena ulah seorang guru. Namun guru itu enggan bertanggungjawab karena sudah punya istri.
Parahnya, sang guru meminta Siswi SMA itu menggugurkan kandungannya dengan memberi uang Rp 3 juta.
Setelah itu guru berinisial GM yang tinggal di wilayah Gunung Sindur, Bogor, bersama istrinya kini menghilang ditelan bumi.
Karena perbuatan GM, keluarga RW membuat laporan ke Polres Tangsel dan tercatat dengan nomor: TBL/B/1115/VI/2023/SPKT/Polres Tangsel/Polda Metro Jaya, tertanggal 6 Juni 2023.
Dikutip dari Instagram @infopondokcabe, RO (46) ibunda korban, menuturkan bahwa berdasarkan pengakuan anaknya, korban bertemu dengan guru yang menghamilinya pada November 2022 di kolam renang.
Keduanya saling kenal dengan perantara seorang guru olahraga di sekolah asal RW. Mereka bertemu saat latihan renang di wilayah BSD.
"Kami bertemu saat latihan renang. Dia (GM) adalah teman dari guru saya di sekolah. Dia mengaku masih lajang dan saya percaya karena dia adalah teman dekat dari guru saya di sekolah. Saya tidak mengira bahwa dia akan membawa saya ke apartemen,” terang RW, dilansir dari Tribunstyle.com, Senin (12/6/2023).
Usai perkenalan itu, GM mulai melakukan pendekatan hingga pada akhirnya guru bejat tersebut mengajak korban ke suatu apartemen. GM memerdayai RW dengan mengajaknya berhubungan badan di apartemen itu.
"Dia ngakunya masih bujangan segala macem. Saya percaya aja karena merasa dia kan teman dekat dari guru saya di sekolah, nggak mungkin macam-macam. Nggak tahunya dibawa ke apartemen," kata RW didampingi sang ibu.
Tak lama kemudian, korban mulai mengalami gejala muntah-muntah dan pusing. Karena penasaran, dia mencoba tes kehamilan dan hasilnya positif.
Perasaan cemas dan takut campur aduk, hingga membuatnya berupaya menutupi kehamilan itu.
"Awalnya saya sering muntah-muntah, saya takut, terus saya coba pakai test pack dan hasilnya positif," katanya.
Sejak meyakini dirinya hamil, korban berupaya menghubungi GM.
Namun bukannya bertanggung jawab, GM justru memberikan korban uang sebesar Rp3 juta untuk biaya aborsi.
Setelah itu, GM memblokir akses kontak telepon maupun media sosial korban.
RO, ibu RW dengan tegas menyatakan bahwa mereka tidak dapat menerima kejadian ini karena GM sudah merusak masa depan anak mereka.
"Kami telah melaporkan kejadian ini ke Polres. Kami tidak dapat menerima kejadian ini, karena hal ini merusak masa depan anak saya, terlebih lagi dia masih bersekolah," ujar RO.
Sementara, Kepala Sekolah tempat RW belajar, yang berinisial R, menyatakan bahwa pihak sekolah baru mengetahui kasus ini dan akan mengunjungi keluarga RW untuk mencari solusi terbaik.
"Kami akan menyelidiki dan mencari informasi lebih lanjut, dan kemudian kami akan mengunjungi keluarganya. Kami sangat prihatin dengan kejadian ini dan kami akan mencari solusi yang bijaksana," jelas R saat dikonfirmasi terkait kasus itu.
Laporan | : | Supri |
Editor | : | Ruslan Amrullah |