Senin, 10 April 2023 - 22:46 WIB
Artikel.news, Tasikmalaya - Seorang pria berusia 40 tahun terobsesi dengan siswi SMA berusia 16 tahun. Karena tidak mendapat tanggapan, ia pun nekat melakukan tindakan kekerasan hingga membakar rumah.
Aksi pria ini terjadi di Tasikmalaya, Jawa Barat, dan viral di media sosial. Kini, tengah ditangani Polres Tasik Kota.
"Terlapor sudah kami tetapkan tersangka dan sudah ditahan di Polsek Tawang," tulis akun media sosial Polsek Tasik Kota, seperti dilansir dari Serambinews.com, Senin (10/4/2023).
Mulanya, kisah ini viral setelah diunggah salah satu akun di media sosial Twitter @Askrlfess.
Korban berinisial O yang merupakan anak SMA di Tasikmalaya, sementara pelakunya berinisial GS.
"Bantu viral-in guys, please. Jadi ada om-om yang suka sama anak sekolahan. Si om-om ini sampai terobsesi sama anak ini, siapa pun cowok yang nganterin dia (anak SMA) pasti dipukulin, om-om sakit jiwa. Udah dilaporin ke polisi tetapi belum ada tindakan, yuk viralkan. Kasihan," ajak akun fanbase tersebut.
Netizen pun ramai-ramai mengkawal kasus ini hingga pelaku pakai baju tahanan oranye.
Akun Instagram tasikasik.id secara lengkap merinci kronolog pria tua penguntit tersebut.
Menurut cerita, O mengenal GS sejak tahun 2021 ketika O membeli voucher wifi pelaku yang masih tetangganya tersebut.
"Karena temanku polos dan tidak mikir macam-macam, karena dipikir om-om itu hanya mau antarkan dia. Sampai suatu ketika ada tetangga teman saya yang memperingati orang tua teman saya untuk menjauhkan korban dengan pelaku, takut pelaku ada maksud lain," dikutip dari akun tasikasik.id.
Mengetahui hal itu, orangtua korban meminta korban untuk tidak lagi diantar ke sekolah oleh si pelaku dan korban menurutinya.
Namun, pelaku masih nekat. Beberapa hari setelah itu korban secara tak sengaja bertemu dengan pelaku yang memaksanya untuk mengantar ke sekolah.
Korban menolak, pelaku tetap maksa hingga tangannya ditarik. Karena ketakutan, O akhirnya terpaksa mau diantarkan si penguntit itu.
Singkat cerita pria tersebut selalu menganggu O setiap hendak berangkat sekolah.
Memaksa mengantar padahal O tidak mau, sampai-sampai O merasa ketakutan dan enggan pergi ke sekolah.
Pelaku tidak jera meski banyak pihak telah melarangnya untuk bertemu dengan korban.
Karena banyak orang mengkhawatirkan korban, teman-teman korban pun menawarkan diri untuk mengantar jemput korban ke sekolah demi keamanannya.
Mirisnya, pelaku disebut pernah memukul teman lelaki O yang mengantar O ke sekolah.
Pelaku sempat dilaporkan ke pihak kepolisian, tetapi hal ini hanya diselesaikan secara kekeluargaan dengan harapan kejadian serupa tidak terulang lagi.
Namun rupanya laporan ke polisi tidak membuat pelaku jera.
Bahkan, pelaku masih kerap memukuli teman-teman korban yang mengantar korban pulang.
Puncaknya menurut kronologi yang viral di medsos, pada 29 Maret 2023, pelaku kembali melakukan aksinya, saat korban dijemput dua temannya, si pelaku menarik tas korban hingga motor yang dikendarai korban dan temannya hampir jatuh.
Ayah korban yang melihat keadaan itu pun menghadang pelaku. Namun si pelaku sempat menampar salah satu teman korban.
Pertikaian pun terjadi antara ayah korban dan pelaku, bahkan si pelaku sempat hendak memukul ibu korban.
Parahnya, si pelaku juga menggunakan sebuah senjata yang disebut mirip samurai dan menghancurkan gerobak yang dipakai ayah korban untuk berjualan.
Rumah korban juga sempat dirusak oleh pelaku.
"Awalnya pada tanggal 23 Maret 2023 pelapor ke Polsek Tawang ada pengrusakan di beberapa tempat, di rumah korban saat itu. Setelah dilakukan proses penyidikan akhirnya pada tanggal 6 April 2023 kami Polsek Tawang telah melakukan penangkapan kepada tersangka," ungkap Wakapolres Tasikmalaya Kota, Kompol Dhoni Erwanto
Polisi kemudian mengungkap motif pelaku karena sakit hati.
"Tersangka ini sakit hati kepada anak korban (O) dimana tersangka ini mempunyai hubungan yang spesial dengan anak korban tapi ternyata anak korban tidak menanggapinya. Anak korban masih di bawah umur 16 tahun," jelas Dhoni.
Pelaku sempat diperlihatkan di media sosial sudah mengenakan pakaian oranye dengan tangan diborgol.
Mirisnya, pelaku masih terlihat senyam-senyum setelah membuat anak di bawah umur trauma.
"Naksir, emang hubungan pernah dekat hampir setahun lah emang sering antar jemput," kata pelaku sembari nyengir.
Laporan | : | Supri |
Editor | : | Ruslan Amrullah |